Bakal Digaji Pemerintah, Nyong-Noni Sulut Jangan Menang Tampang Doang

Topiksulut.com, POLITIK/PEMERINTAHAN – Guna menunjang program pariwisata dibidang promosi, maka Dinas Pariwisata Sulawesi Utara menggandeng putra-putri Sulut yang saat ini menjadi juara satu dua dan tiga dalam ajang pemilihan Nyong-Noni tahun 2017 untuk membantu Dinas Pariwisata di sektor promosi.

“Ya, jadi para Nyong-Noni Sulut tahun 2017 yang jumlahnya 6 orang ini sengaja kami rangkul untuk membantu kami dalam bidang promosi”, jelas Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Sulut Voura Kumendong Kepada Topiksulut.com, siang tadi (Rabu 04/10/2017) diruang kerjanya.

Menurut Kumendong, pihaknya telah mengadakan perjanjian kerja dengan para Nyong-Noni Sulut sebagai tindak lanjut SK Gubernur tentang pemberian honor kerja bagi mereka.

“Sudah ada SK Gubernur, jadi mereka akan diberikan honor sesuai Upah Minimum Pekerja (UMP) Sulut selama setahun penuh”, tambahnya.

Sedangkan terkait hal-hal yang para Nyong-Noni Sulut tersebut lakukan selama setahun penuh, Kumendong mengatakan bahwa para Nyong-Noni tersebut harus melahirkan program-program yang dapat mempromosikan Sulawesi Utara.

“Mereka harus punya program untuk mempromosikan pariwisata Sulut, dan tidak hanya itu mereka harus bisa menjadi motivasi bagi generasi mida Sulut, jadi contohnya adakan sosialisasi terbuka di sekolah-sekolah, kampus tentang bahaya narkoba, tentang cara bertatakrama, cara bagaimana masyarakat menjadi siap menyambut Manado sebagai destinasi wisata dunia, dan banyak hal lain lagi”, ujar Kumendong.

Menurut Kumendong, Nyong-Noni Sulut tidka boleh hanya menang tampang saja, sebab menurutnya seseorang yang memegang gelar tersebut harus memiliki kualitas dan kuantitas yang setara dengan gelar yang pikulnya.

“Jangan cuma menang tampang, harus cerdas, berkualitas, harus berisi, bikin program-program untuk membangun generasi muda di Sulut, jangan hanya jadi penerima tamu saja, ingat gelar yang kalian pegang adalah gelar yang besar, sebagai duta wisata dan duta budaya Sulawesi Utara”, jelas Voura sembari menatap keenam pemenang Nyong-Noni Sulut 2017.

“Tiap pagi dan sore harus datang ke kantor pariwista untuk absen, finger print, karena kalian terhitung sebagai Tenaga Harian Lepas”, tambahnya.

Menutup wejangannya bagi para Nyong-Noni Sulut tahun 2017, Kumendong meminta para Nyong-Noni Sulut untuk tetap menjaga sopan-santun dan etika dalam menjalankan tugas, sebab sangsi administratif menunggu mereka jika melanggar.

“Harus terus menjaga sopan santun dan etika dalam menjalankan tugas, karena jika melanggar ada sangsi administratif yang akan menunggu, dari teguran hingga pencopotan gelar jika memang terbukti melakukan pelanggaran berat dalam tugas”, tutupnya. (Chris)