ERUPSI: Aktivitas Gunung Soputan yang sedang mengeluarkan debu vulkanik disertai lahar panas tadi malam di Wilayah Silian dan Touluaan, Mitra. (foto ist)
Gunung Soputan yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara, kembali beraksi. Data yang dirangkum media ini, di Pos Pemantau Gunung Soputan, Silian, letusan terjadi mulai pukul 08.47 wita, Rabu (03/10/2018).
“Tinggi kolom asap, kurang lebih 3000 sampai 4000 meter di atas permukaan laut,” ujar Asep, petugas pemantau Gunung Soputan.
Amatan dari Pos Pemantau Gunung Soputan, sejak terjadi erupsi pertama pada pukul 08.44 wita, erupsi kedua pada pukul 10.44, Wita. Ketinggian abu letusan kedua lebih rendah dibanding pertama yakni sekira 2000 meter dari puncak gunung atau 3809 meter di atas permukaan laut.
“Letusan kedua kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi sekitar 2 menit,” ujar Asep Kepala Pos Pemantau Gunung Soputan di Silian, Minahasa Tenggara.
Diketahui, Gunung Soputan termasuk gunung api paling aktif di Sulawesi Utara bahkan Indonesia. Tercatat, sejak tahun 2015, gunung yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara, sudah 11 kali meletus.
Asep, mengatakan, selang empat tahun terakhir, letusan paling banyak terjadi di tahun 2015.
“Ada tujuh kali letusan terjadi di tahun 2015. Empat kali terjadi di Bulan Januari, dua kali bulan Februari dan satu kali bulan Maret,” ujar Asep.
Dia menyebut, letusan Gunung Soputan kembali terjadi di tahun 2016, yakni satu kali di Bulan Januari dan dua kali di bulan Februari. “Sesudah itu, tidak ada aktifitas letusan selama hampir tiga tahun, sampai letusan yang terjadi hari ini,” jelas Asep.
Gunung Soputan sendiri, sebagaimana dikatakan Asep, masuk kategori gunung api paling aktif. “Soputan punya kemiripan dengan Gunung Merapi di Jogjakarta,” tukas Asep.