Astaga!! Tagihan Bea Pasar Tanpa Karcis Beredar Di Pasar Tumpaan

Suasana Di Pasar Tumpaan yang di penuhi pembeli

Topiksulut.Com_Cerita tentang manajemen pasar Tumpaan seolah tak pernah sepi dari isu tak sedap yang terus beredar(31/12/2018)

Tapi kali ini bukan isu belaka tapi pengakuan dari beberapa pedagang termasuk salah satu pedagang lama dan yang paling tau cerita kelam manajemen pasar Tumpaan

“Nanti mulai kemarin dorang kase karcis padahal sebelumnya torang so minta kase karcis mar dorang nda kase,bayangkan ini so berlangsung lama,Karcir kan tanda bukti bayar yang jadi dasar pemasukan kas daerah,kira kira bagimana itu tagihan tanpa karcis,salah itu”ujar salah satu pedagang yang turut di iyakan pedagang lainnya

Tindakan ini juga membuat kesal para pedagang karena manajemen tersebut tidak jelas

Baca juga:  Satu Rumah Habis Dilalap Si Jago Merah

Sementra itu adalagi pemandangan yang sama terkait pungutan tanpa karcis,ialah parkiran motor

Salah satu penjaga parkiran yang diwawancarai saat ditanya dasar tagihan retribusi parkir justru lebih mencengangkan

“Karcis yang kami pegang hanya satu,cukup dengan memperlihatkan ke pengguna parkiran klo ada tagihan jadi nda perlu diberi karcis cukup diperlihatkan saja”jelas sumber yang tak ingin namanya disebutkan

Lebih buruk lagi praktek tersebut menurut pedagang diketahui oleh kepala pasar Tumpaan

Beberapa waktu lalu nampak tim dari Perusahaan Daerah turun langsung mengawasi retribusi di pasar Tumpaan tapi belum pasti apakah hal masuk dalam temuan mereka

Retribusi dipasar Tumpaan bervariasi,Untuk pedagang Rp 5000 dan parkir Rp 2000 sementara ada tagihan lagi Keamanan yang entah penyetorannya seperti apa karna dasar tagihan tidak memilki karcis sebagai legalitas penagihan

Baca juga:  Bupati FDW Bersama Kapolda Sulut Tinjau Vaksinasi Massal Di Polres Minsel

Harapan pedagang dipasar Tumpaan kepada Pemerintah agar di tahun mendatang semoga manajemen di rubah karena masih banyak yang dikeluhkan di manajemen sekarang
“Torang berharap semoga di tahun mendatang ada perubahan”tukas sala satu pedagang yang enggan disebutkan namanya(hemsi)