Topiksulut.com, POLITIK / PEMERINTAHAN – Menjawab kebutuhan masyarakat, Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven Kandouw melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dibawah pimpinan Kepala Dinas Steve Kepel terus menggenjot berbagai program unggulan terkait penambahan pusat keramaian di kota Manado serta pembangunan berbagai jalan alternatif.
“Target kami yaitu setiap jalan yang bakal dibangun sesuai petunjuk pak Gubernur sudah harus selesai sebelum periode pak Gubenur dan Wagub selesai tahun 2021 mendatang”, jelas Kepel ketika ditemui diruang kerjanya pagi tadi, (Selasa 8/8/2017).
Adapun program prioritas PU, terkait ruas jalan penunjang sektor ekonomi dan pariwisata provinsi sulut tahun 2017, seperti jalan alternatif dari Bandara Sam Ratulangi Manado menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kecamatan Likupang Kabupaten Minahasa Utara.
“Sementara ini, kami fokus ke sembilan program prioritas, seperti pembangunan jalan alternatif penghubung Bandara Sam-Rat ke KEK Pariwisata di Likupang Minut yang rencananya akan dibangun sepanjang 32 kilometer dengan rencana anggaran dalam HPS (Hasil Perhitungan Sementara) kurang lebih satu triliun rupiah (Rp. 1 Triliun)”, ungkap Kepel kepada media ini.
“Seperti kita ketahui bersama, saat ini Gubernur dan Wakil Gubernur sedang fokus dalam pembangunan infrastruktur yang tujuan utamanya adalah memicu pergerakan peningkatan ekonomi di Sulawesi Utara. Kan kalo infrastruktur menunjang, seperti jalan-jalan alternatif, tentu seara langsung akan memicu pertumbuhan pusat keramaian baru di Sulut, dari sana tentu akan terbuka banyak lapangan pekerjaan yang baru dengan investasi yang tidak sedikit, dari sinilah akan terlihat penurunan angka kemiskinan dan terselenggarannya program utama ‘Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan’ (ODSK)”, jelas Kepel.
Adapun sembilan program prioritas dinas PUPR Sulut meliputi, pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional di ilo-ilo (Minut) 0,90km dengan estimasi anggaran Rp. 7.500.000.000,00, jalan Bandara Sam Ratulangi – Likupang (kota manado dan minut) 36km, dengan estimasi anggaran sebesar Rp. 1 Triliun, jalan Paniki-Soekarno (kab. Minut) 0,99km dengan estimasi anggaran Rp. 15.000.000.000,00 Miliar, jalan Manado outer Ring-Road III (kota Manado) 10,60km dengan estimasi anggaran Rp.150.000.000.000,00 Miliar, Manado Ring Road II – Paniki (kota Manado) 2,65km dengan estimasi anggaran Rp. 10.000.000.000,00 Miliar, jalan Outer ring road 2 – politeknik ( manado) 1,33km dengan estimasi anggaran 30.000.000.000,00 Miliar, jalan Lingkar Marinsoe – Pulisan – Pantai Pall (Kab. Minut) 9,8km dengan estimasi anggaran Rp. 30.000.000.000,00 Miliar, jalan alternatif Manado-Tomohon melaui Koka-Kumelembuay dan Rurukan (Kab. Minahasa, kota Tomohon) 11,750km dengan estimasi anggaran Rp. 500.000.000.000,00 Miliar, Lingkar timur Tomohon -Rurukan-Sasaran (Minahasa, Tomohon) Rp. 10,661km dengan estimasi anggaran 25.000.000.000,00 Miliar.
Sementara itu, terkait anggaran yang tidak sedikit ini tersebut, Kepel mengakui bahwa hal itu tidak bisa diwujudkan semata-mata dari APBD daerah saja, tapi harus ditambah dengan APBN.
“Anggaran ini tidak sedikit, bahkan bisa lebih dari Rp.2.000.000.000.000,00 Triliun, makanya kalau hanya menggunakan APBD tidak akan cukup, harus ditopang dengan APBN, untuk itulah kota harus bersyukur kepada Pak Gubernur dan Wakil Gubernur kita yang selalu bisa menghadirkan perubahan dan pembangunan dari pusat atas lobi-lobi mereka”, tutup Kepel. (Chris)