TOPIKSULUT.COM,MANADO – Kota Manado patut berbangga, mengapa?, dari indeks yang diperoleh suatu penelitian dengan enam indikator pengukuran, yakni rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), kebijakan diskriminatif melalui peraturan daerah, pernyataan pejabat pemerintah daerah, tindakan terkait peristiwa menyangkut toleransi, peristiwa pelanggaran toleransi dan komposisi penduduk berdasarkan agama, sehingga Kota Manado meraih skor indeks tertinggi sebagai Kota Toleran 2017.
Adapun penelitian tersebut yang dilakukan Setara Institut dengan merilis Indeks Kota Toleran 2017, 10 kota dengan skor indeks toleransi tertinggi diraih oleh Manado (5,90), Pematangsiantar (5,90), Salatiga (5,90), Singkawang (5,90), Tual 5,90), Binjai (5,80), Kotamobagu (5,80), Palu (5,80), Tebing Tinggi (5,80) dan Surakarta (5,72).
Capaian indeks tertinggi yang diraih Manado sebagai kota Toleran 2017 tersebut, diapresiasi personil DPRD Sulut James Karinda,SH.MH sebagai kultur dan budaya peninggalan nenek moyang yang ingin bersahabat dengan siapa pun.
“Iya, ini kultur dan budaya yang ditinggalkan nenek moyang kita, mengingat di Manado banyak suku yang hidup rukun bersama seperti Minahasa, Sangihe dan Bolaang Mongondouw,” ujar Karinda via pesan Whatsapp, Sabtu (18/11).
Faktor keagamaan juga sangat mempengaruhi dan terlebih memang orang Manado itu baik serta selalu ingin bersahabat dan bersaudara,” sambung Ketua Komisi IV DPRD Sulut ini.
Oleh karena itu politisi Demokrat ini berharapa, gelar tersebut bisa dipertahankan karena akan berdampak pada kemajuan investasi daerah.
“Tetap jaga terus kerukunan karena semua akan berdampak pada kemajuan dan investasi daerah. Peran pemerintah BKSAU dan FKUB dalam menjalin hubungan baik dengan semua tokoh tokoh keagamaan juga harus dipererat dan dipertahankan,” singkatnya. (ely)