● Terkait Dugaan Menjamurnya Tempat “Esek Esek”
TOPIKSULUT.COM, DEPROV -Dugaan tempat prostitusi atau “esek-esek” menjamur, sejumlah lokasi disinyalir berkedok tempak karoke dan SPA dengan tenaga para pekerja yang masih berusia muda.
Ini patut mendapat perhatian pemerintah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) mengingatkan para pemuda-pemudi untuk waspada.
Belum lama ini pihak kepolisian membongkar sejumlah lokasi, disinyalir menjalankan prostitusi berkedok tempat hiburan seperti karaoke dan spa. Berkaca dari kejadian ini, generasi muda Sulut khususnya di Minahasa Selatan (Minsel) diharapkan jangan ikut-ikutan perilaku tersebut.
“Karena itu merupakan contoh yang tidak baik. Dan tempat-tempat itu harus segera ditertibkan oleh aparat penegak hukum,” ungkap wakil rakyat DPRD Sulut daerah pemilihan Minsel dan Minahasa Tenggara, Billy Lombok, baru baru ini.
Ia pula mendesak supaya aparat keamanan menyisir daerah-daerah tempat hiburan yang lain. Ini untuk memproteksi supaya masalah tersebut tidak akan melebar.
“Sebagai wakil rakyat dari Minsel-Mitra, sangat menyesalkan apabila ada spot-spot tertentu di Minsel seperti yang ditemukan sebelumnya. Ini tentunya mengurangi esensi dari dunia pariwisata. Pemerintahan OD-SK (Olly Dondokambey dan Steven Kandouw) menginginkan, tentunya pariwisata yang indah serta menarik wisatawan dengan hal-hal yang bagus. Alam yang baik dan infrastuktur yang baik,” ucap politisi Partai Demokrat ini.
Menurutnya, Kabupaten Minsel adalah daerah yang selalu mengadakan ucapan syukur. Dikenal dengan kabupaten yang religius. Makanya bagi Billy, jangankan pihak kepolisian, masyarakat pun berpendapat negatif masalah prostitusi itu.
“Jadi mari kita pertahankan Minsel sebagai daerah yang senantiasa berarah ke religius,” ungkap Penatua Remaja GMIM ini.
Ia menambahkan, agama merupakan filter, sementara keluarga ialah basis pemberdayaan generasi muda yang paling utama. Setiap keluarga perlu melihat serta memperhatikan aktivitas anak-anak supaya tidak terkontaminasi dengan bisnis prostitusi.
“Peran orangtua penting. Paling inti adalah moral dan etika. Ini adalah persoalan inklusif yang tidak terlepas dari orangtua dan agama. Agama berperan penting di luar tapi ketika mereka pulang rumah pemberdayaan itu ada di keluarga masing-masing,” tutup Billy. (*/ely)