Site icon TopikSulut.Com

Sumendap: JS-Oke tak Cetak Kaos, Tapi Cetak Program Pro Rakyat

Terkait Kaos Bertuliskan #2018 Ganti Bupati Mitra Beredar di Medsos

 

RATAHAN, topiksulut.com—Tahapan kampanye yang sedang berlangsung di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) jelang pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018 mendatang makin memanas. Selain sejumlah ujaran ‘kebencian’ dilayangkan sejumlah akun palsu di Media Sosial (Medsos) seperti di Grup Kerukunan Kawanua Minahasa Tenggara (Mitra). Juga berededar baliho ajakan dari Kolom Kosong (KoKo). Bahkan teranyar, tulisan bertulikan yang teleah dicetak dalam bentuk kaos #2018 Ganti Bupati Minahasa Tenggara.

Namun hal ini hanya ditanggapi dingin oleh Calon Bupati petahana James Sumendap SH. Menurutnya, tim JS-Oke tidak mencetak kaos dan baliho, tapi kami mencetak program yang jelas demi kesejahteraan rakyat di Minihasa Tenggara. “Kami tidak mencetak Kaos dan Baliho, tapi kami mencetak program pro rakyat untuk sejahteraan rakyat minahasa tenggara. Dan itu sudah terbukti selama lima tahun saya memimpin daerah ini,” tegas Sumendap, Rabu (18/4/2018).

Diakuinya, tim koko ini lagi mempertontonkan kebodohan mereka. “Ada kemana dorang (KoKo) pe calon. Musti tanya pa diri sandiri ada kamana torang pe calon,” sindirnya.

Harus diakui Tensi politik pada masa kampanye Pilkada di Kabupaten Mitra kian panas. Pasalnya, beberapa waktu sebelumnya tim pasangan calon JS-Oke dan tim KoKo terlibat perang status dan komentar dalam sejumlah postingan di media sosial facebook, beberapa hari terakhir tim KoKo mulai bergerak dengan memasang alat peraga kampanye (APK) baliho berisi sosialisasi dan ajakan untuk memilih kolom kosong di Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.

Kondisi ini sontak menimbulkan beragam tanggapan, salah satunya dari tim Paslon JS-Oke.

“Apa yang dimainkan saat ini merupakan sebuah isu pembodohan kepada masyarakat. Mengapa? Karena jargon #2018 Ganti Bupati Mitra bagi kami sangat tidak tepat. Kalo jargon ini dihembuskan pada tahun 2017 bisa saja secara logika diterima. Tapi ketika jargon tersebut muncul tahun 2018, ini bagian dari propaganda,” tegas Veppy Rambi, salah satu tim kampanye JS-Oke, kemarin.

Veppy menyebut, bukan masalah jika lawan-lawan politik JS-Oke membuat jargon-jargon dalam bentuk apapun. Hanya saja jangan melakukan pembodohan kepada masyarakat. “Kita harus mampu membuat hal-hal yang konsepnya jelas, terarah, dan mendidik, sehingga masyarakat tidak kebingungan,” tandas Staf Ahli Fraksi Demokrat DPRD Mitra ini. (otnie)

Exit mobile version