Topiksulut.com, SULUT – Pihak Rumah Sakit Ratumbuisang Manado belum lama ini diberitakan memberikan pelayanan tak memuaskan kepada salah satu pasien yang akhirnya meninggal dunia. Bahkan, diduga rumah sakit tersebut tidak sesuai SOP.
Menanggapi itu, Kepala RS.Ratumbuisang, dr.Inggrid Giroth saat bersua dengan sejumlah wartawan di gedung DPRD Sulut, serta merta menepis berita tersebut.
“Itu tidak benar. Botol infus yang dimintakan ke keluarga pasien untuk mengganti yang sudah terpakai,” ujar dia.
Lanjutnya, saat pasien di bawa ke rumah sakit dalam keadaan sakit parah. “Sehingga waktu dilakukan infus sudah tidak diterima lagi oleh tubuh,” terang dia.
Saat ditanyakan apakah tindakan infus ke pasien setelah keluarga diminta untuk membeli botol infus, dr. Inggrid mengatakan bahwa sebelum pihak rumah sakit meminta agar keluarga membelinya di apotik.
“Sudah dilakukan infus. Tapi itu, pasien sudah sangat parah jadi proses infus tidak bekerja,” ungkapnya.
Dilain pihak, keluarga korban saat dikonfirmasi dihari yang sama membantah hal itu.
“Tidak benar. Semua kami yang harus mencarinya di luar rumah sakit, dari jarum, selang hingga botol infus. Bahkan, untuk adrenalin pun dari pihak rumah sakit tidak bisa adakan dengan alasan habis,” ujar putri korban Ela Kawengian, Senin (31/07).
Lanjut Ela, ebih memiriskan lagi, saat orang tua kami kritis, pihak keluarga yang memberikan pertolongan dengan menekan dada pasien. Itu karena alat kecut jantung tidak ada. “Malahan Adik saya yang seorang dokter yang memberikan tindakan pertolongan tersebut,” ucap Ela.
Ditambahkan pula, kekecewaan keluarga tidak berhenti di situ, saat dikonfirmasi terkait pelayanan Rumah Sakit Ratumbuisang terhadap pasien, dijawab enteng oleh Kepala RS.Ratumbuisang.
“Pasien di bawa ke rumah sakit yang salah,” kata dia kepada menantu korban alias Stembry.
Namun demikian, keluarga sudah mengikhlaskan meninggalnya orang tua, cuman saja keluarga berharap kejadian serupa tidak terjadi kepada pasien lain. “Ibu kami perawat di rumah sakit itu, dan sudah mengabdi 36 tahun lebih lamanya,” tutup ela. (serly)