42 CPMI Ikut Program SSW Ke Jepang, Kerja Sama Disnaker Bitung Dan Yayasan Lengkong Kita Nuaya

Uncategorized417 Dilihat

TopikSulut,Bitung- Sebanyak 42 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), ke Jepang, dengan program Specified Skilled Worker (SSW), Selasa (19/8/2022) mengikuti seleksi yang dilakukan oleh LPK Yayasan Lengkong Kita Nuaya, di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bitung.

Program SSW ini merupakan yang pertama di Sulut. Seleksi bagi CPMI ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Pemkot Bitung dan LPK Yayasan Lengkong Kita Nuaya, untuk membuka kesempatan bagi warga kota Bitung yang berkeinginan bekerja diluar Negeri, khususnya Jepang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja kota Bitung, Rahmat Dunggio, SH mengatakan, program SSW ini merupakan yang pertama di Sulut, karena sebelumnya hanya ada di pulau Jawa dan merupakan terobosan yang di lakukan  oleh pemeintah kota Bitung dalam hal ini walikota Maurits Mantiri bersama Wakil Walikota, Hengky Honandar dengan menjalin kerja sama dengan LPK Lengkong Kita Nuaya yang ada di Jepang untuk para muda-mudi untuk ikut ambil bagian alam seleksi dan pelatihan untuk dapat bekerja di Jepang.

Baca juga:  Tunas Muda Mongkoinit Juara 1 Arrayan Cup ll 2024

“Jumlah kuota yang akan di biayai oleh pemkot Bitung tahun ini sebanyak delapan orang dengan anggaran dua ratus juta. Hari ini yang mengikuti test sebanyak 42 orang. Saya berharap bagi mereka yang lulus dalam seleksi ini harus mampu belajar dengan baik terutama dalam hal bahasa, karena mereka akan ikut belajar selama 6 bulan di LPK Lengkong Kita Nuaya sebelum berangkat ke Jepang,” kata Rahmat yang juga aktivis generasi muda. 

Sementara itu perwakilan LPK Lengkong Kita Nuaya, Irene Lengkong dan Marlin Lengkong, SS mengaku sangat berterima kasih atas kerjasama dengan pemerintah kota Bitung ini, dalam rangka menelcari tenaga kerja yang akan di berangkatkan ke Jepang dengan ikut seleksi terlebih dahulu.

Baca juga:  Dr. Jemmy Kumendong Tinjau dan Salurkan Bantuan untuk Desa-Desa Terdampak Banjir

“Untuk kuota dari pemkot delapan orang. Tapi apabila ada yang ingin masuk lewat jalur mandiri, bisa juga tapi biaya sendiri. Saat ini sudah ada 15 orang yamg ikut dengan biaya sendiri, tapi dengan ikut prosedur, terutama ikut kursus Bahasa dan ketrampilan,” jelas mantan Paskibraka ini.

Selain kursus bahasa Jepang, menurut Marlin, juga program SSW atau ketrampilan yang si butuhkan di sana saat ini, dintaranya, keperawatan dan pertanian.

“Untuk tes awal ini meliputi tes tertulis, tes fisik dan wawancara. Selain itu, peserta tidak bertato, tidak buta warna, tidak memiliki riwayat penyakit kronis,, sehat jasmani dan rohani dan tidak boleh patah tulang, serta inggi badan minimal 160cm,” pungkasnya. (hzq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *