Topiksulut.com, EKONOMI – Menunjang salah satu program pemerintah menekan angka kemiskinan dan mencegah terjadinya kesenjangan di masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut) terutama bagi kalangan ekonomi kebawah/mikro, pedagang kecil khususnya bagi para petani, maka melalui Bank Arta Graha pun menopang program tersebut dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pengurusan syaratnya pun dinilai lebih fleksibel tanpa menyampingkan syarat standar lainya seperti, KTP, KK, surat keterangan dari pemerintah desa setempat (benar petani, pedagang dan tempat usaha kecil) serta juga mempunyai lahan garapan bagi petani.
Kepala Cabang Bank Arta Graha Manado, Raymond Christoffel kepada wartawan menjelaskan bahwa pihaknya memiliki komitmen dengan adanya KUR ini kuat untuk memihak kepada pelaku usaha mikro.
“Intinya harus benar-benar pengusaha yang dibuktikan dengan SHU, dan bukan pegawai (ASN) serta tidak memiliki pinjaman modal di Bank lain, karena itu akan dianggap Bankeable atau menyimpang dari aturan awal tidak tepat sasaran dan itu juga berlaku prosesnya pada bank umum lainnya,” terang Christoffel, Jumat (08/09).
Menurutnya, syarat seperti SIUP, SITU TDP dan harus memiliki rekening mutasi dari bank yang jelas, itu dinilai menyusahkan dipenuhi para petani dan usaha mikro/pedagang kecil, sehingga KUR inilah yang menjadi jalan keluar pemerintah.
“Nah untuk teknis dilapangan itu, Bank Arta Graha menggandeng 38 mitra kerja se-Indonesia yang bertugas menyeleksi para calon penerima KUR yang memenuhi syarat melalui data dan survey lapangan. Kemudian setelah benar-benar lengkap dan sah maka dilakukan proses pencairan oleh Bank Arta Graha yang tetap dibantu oleh mitra kerja diwilayah masing-masing,” ungkapnya.
Dijelaskannya juga untuk mitra kerja dari Bank Arta Graha itupun diseleksi dipilih dan harus mempunyai satu visi dalam penyaluran KUR dengan Bank Arta Graha yakni pemberdayaan masyarakat dan mensejahterakan petani, pedagang kecil dan usaha mikro.
“Oleh karena itu komitmen kita dari anggaran Rp3 Triliun di seluruh Indonesia untuk 2017 ini, pihak Bank Arta Graha menetapkan 40 persen kesektor pertanian dan untuk Manado ada plafon Rp500 Miliar disalurkan” terangnya, sembari menambahkan sampai saat ini baru 10 persen disalurkan atau baru Rp50 Miliar. Arti kata masih ada Rp450 Miliar harus disaampaikan kepada para petani khsusunya.
“Sangat disayangkan jika target masyarakat (petani, pedagang kecil/usaha mikro) tidak bisa menikmati KUR ini karena nantinya akan ada pemotongan KUR nanti jika tidak tersalurkan semuanya dan kami berharap jangan sampai terjadi seperti itu karena target untuk sejahterakan masyarakat petani khususnya di Sulut lewat KUR ini bisa tidak dirasakan semua,” ujar Raymond.
Dimana untuk mitra Bank Arta Graha juga sementara ini hanya ada dua diwilayah Sulut, yakni wilayah Manado, Tomohon, Minahasa bersatu serta wilayah Bolmong, Kota Kotamobagu dan sekitarnya (yang ada cabang Bank Arta Graha). Adapun untuk kategori penerima KUR itu ada 3 yakni, usaha mikro penerima 0 sampai Rp 25 Juta (tanpa jaminan), Retail (memiliki jaminan, izin usaha/perijinan, lokasi usaha jelas) itu Rp25 sampai Rp500 Juta, dan ketiga adalah KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI), khusus TKI yang akan berangkat dan memerlukan modal lebih awal, ini sesuai target pemerintah juga yang pada umumnya bunga 9 persen pertahun. (Chris)