Topiksulut.com, POLITIK/PEMERINTAHAN – Guna mencegah berbagai aksi kriminalitas serta membatasi pendatang ilegal yang masuk di Sulut terutama di Ibukota provinsi ini (Manado), malam tadi (Sabtu 28/10/2017) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Provinsi Sulawesi Utara yang memang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) sebagai Pengaman Peraturan Daerah (Perda_red), bekerjasama dengan Pihak Polda Sulut, TNI dan anggota BNN Sulut menggelar razia di sejumlah tempat kost dqn tempat hiburan malam di kota Manado yang sesuai data Pol PP Sulut disinyalir menjadi tempat peredaran narkoba dan pendatang tanpa identitas jelas.
Alhasil ketika tim mulai menyusuri kota Manado yang dimulai di tempat-tempat kost yang ada di kecamatan Malalayang, tidak sedikit pemuda-pemudi bahkan anak dibawah umur yang terjaring dalam operasi kali itu.
Adapun hasil yang di dapati tim gabungan tersebut tidak jauh dari urusan minuman keras, dan pasangan tanpa ikatan nikah yang berada dalam satu kamar kost, baik yang sedang santai maupun sedang menikmati minuman keras.
“Harus diakui tempat kos dikawasan malalayang, Krida hingga Sea merupakan tempat yang sangat rawan terjadinya berbagai aksi kriminalitas, dan rata-rata berawal dari minuman keras”, jelas Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Drs. Jefry Maliangkay yang kala itu didampingi oleh Kepala Sub Bagian Pol PP Sulut Valentino Sinaga SH.
Tidak hanya berhasil mengamankan para remaja serta pemuda/pemudi yang sedang asik menikmati minuman keras, tim gabungan pun berhasil mengamankan puluhan warga yang tidak memiliki identitas.
“Mereka tidak punya identitas, ditanya asalnya, mereka malah terbelit-belit, ini patut dicurigai, bisa jadi pendatang luar yang kita belum tahu maksud dan tujuannya datang di Manado, makanya kami amankan ke Polda Sulut untuk didatan dan dimintai keterangan”, tambah Maliangkay.
Menariknya, ketika tim memasuki salah satu rumah kost di daerah Malalayang dekat kantor camat Malalayang, tim mendapati sekumpulan anak muda yang sedang asik pesta miras di depan kamar kost. Menariknya menurut laporan beberapa warga yang berada di sekitar lokasi tersebut, dapat dipastikan kost-kos-an itu merupakan milik seorang pejabat perempuan berpangkat eselon dua di lingkungan pemprov Sulut.
“Ini milik pejabat perempuan di Pemprov Sulut, pokoknya dia saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas”, ujar salah satu warga yang tidak mau identitasnya di publish.
Hal ini tentu saja menjadi perhatian khusus para awak media dan tim gabungan yang saat itu berada di lokasi, apalagi ada beberapa pelaku miras dilokasi tersebut tidak memiliki identitas, sedangkan sang pemilik merupakan pejabatbyang sehari-hari mengurusi soal transmigrasi penduduk.
Usai menyusuri rumah-rumah kost di kota Manado, tim gabungan pun melanjutkan operasi dibeberapa club malam yang ada di kota Manado. Dimulai dari Cafe New Good Day hingga Sixty Nine dan Satoro yang disinyalir menjadi tempat peredaran obat terlarang.
Meskipun demikian, dalam operasi tersebut, tim belum juga mendapatkan adanya oknum yang mengkonsumsi atau mengedarkan obat terlarang di lokasi-lokasi tersebut, namun tim berhasil menjaring sekira 80 orang yang tidak memiliki identitas dan dalam keadaan sudah dipengaruhi minuman keras.
“Dari hasil akumulasi, malam ini kita berhasil menjaring sekitar 80-an orang baik yang tidak memiliki identitas jelas, mabuk hingga pasangan yang tidak resmi”, beber Maliangkay.
“Untuk itu kami dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Pemprov Sulut akan terus dan secara rutin melakukan operasi seperti ini untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi warga kota Manado, karena dengan menurunnya angka kriminalitas tentu akan membuat setiap warga Sulut merasa aman, apalagi kita tahu bersama pemerintah sedang gencar-gencarnya menjadikan Sulawesi Utara terutama kota Manado sebagai destinasi Wisata baik lokal maupun Internasional. Bagaimana turis mau datang jika daerah kita tidak aman bagi mereka?, ini akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi Sulut”, tutup Maliangkay yang juga diiyakan oleh Kasub Pol PP Valentino Sinaga SH. (Chris)