TOPIKSULUT.COM, DEPROV – Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi di Ruang Rapat DPRD Sulut membahas terkait maraknya Boraks di Beberapa Produk Makanan di Sulut khususnya jenis makanan mie. Senin (19/2/2018).
Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw meminta pihak-pihak terkait seperti Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota untuk bersinergi dan berkoordinasi dalam melakukan pengujian produk.
Lanjut Angouw, seperti kasus cakalang fufu yang sempat heboh, menggunakan pewarna kimia, saat ini sudah tidak ada lagi.
“Itu berkat edukasi dari pihak-pihak terkait. Kalau semua pihak intens dalam melakukan pengawasan atau mengujian sampel makanan, kami berharap dengan begini kedepan semua akan jadi lebih baik,” jelas Angouw.
Sementara itu, terkait temuan bahan makanan jenis mie yang berbahan boraks, politisi PDIP ini meminta masyarakat untuk tidak kawatir dalam mengonsumsi bahan makanan tersebut.
Angouw mengajak agar masyarakat jangan terlalu panik. Sampel yang ditemukan adalah di pasar, sedangkan yang di supermarket itu, penyimpanannya sudah menggunakan pendingin jadi layak konsumsi. Sedangkan yang di pasar tradisional positif berbahan kimia.
Diketahui, rapat ini dipimpin oleh Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw. Hadir Komisi II dibawah pimpinan Wakil Ketua Noldy Lamalo dan Sek. Komisi Rocky Wowor, juga Ketua Komisi IV James Karinda SH, MH dan Sek Komisi Dra. Inggried Sondakh, dan para anggota kedua Komisi tersebut.
Dari eksekutif hadir Kepala Balai POM Manado, Dra. Rustyawati Apt Mkes Epid, Kadis Disperindag Sulut, Dra. Jeanny Karouw dan Kadis Dinas Kesehatan Sulut Dr. Debbie Kalalo. (ely)