Topiksulut.com, MANADO – Sebutan ‘Kota Baru’ sepertinya cocok menjadi nama atas apa yang akan dibangun para investor di salah satu lokasi di kota Manado, tepatnya di daerah Manado Utara dengan luasan sekitar 2000 hektare dan dengan anggaran sampai triliunnan rupiah.
Hal ini terungkap pada pertemuan siang tadi antara pihak pengembang, investor, pihak Pemprov Sulut serta perusahan yang akan menangani pembangunan yang katanya akan menghadirkan wajah baru di Utara Manado yang selama ini terlihat kurang berkembang dengan mengubahnya menjadi kawasan elite di kota Manado.
Adapun enam perusahaan yang telah siap untuk meletakkan investasinya di pesisir pantai Manado Utara, yakni PT. Lumba-lumba Utara, PT. Manado Sindulang Indah, PT. Berkat Bersama Manado, PT. Mutiara Teluk Manado, PT. Karangria Perkasa, PT. Manguni Jaya Perkasa.
Dari hasil paparan dalam pertemuan siang tadi (Jumat 2/3/2018) di Hotel Peninsula Manado, para investor yang dikenal bonafit tersebut bakal melakukan reklamasi dibeberapa titik yang ada di pesisir Manado Utara.
Hal tersebut tentu akan berdampak pada kenaikan strata ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus menjadikan kota Manado semakin indah lagi.
Kepala Bappeda Sulut Ir. Ricky Toemandoek ketika ditemui awak media disela-sela acara tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat menyambut baik atas niat investasi yang tentunya akan berdampak positif bagi perkembangan kota Manado.
“Saya sangat mendukung hadirnya para investor ini dalam membangun kota Manado, apalagi Pak Gubernur dan Wakil Gubernur kita memanga sangat senang jika ada investor yang mau menanamkan investasinya di Sulawesi Utara, terutama di kota Manado, dan sudah tentu dengan hadirnya kota baru di pesisir utara Manado ini akan menaikan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar”, jelas Toemandoek.
Senada dengan itu, Kepala Biro Ekonomi setdaprov Sulut, DR. Frangky Manumpil M.Si mengatakan bahwa pihak Pemprov Sulut menjambut positif rencana pembangunan kota baru tersebut.
“Pak Gubernur dan Pak Wagub kita tahu bersama sangat konsen dengan pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi, jadi tentu dengan hadirnya para investor ini akan sangat membantu menaikan nilai ekonomi daerah dan tentu saja akan berdampak juga pada destinasi pariwisata di kota Manado, jadi Pemprov Sulut sangat mendukung hal-hal seperti ini”, tambah Manumpil.
Meskipun lampu kuning telah diberikan pihak Pemprov Sulut, Manumpil juga menghimbau bagi pihak investor untuk tetap memperhatikan lingkungan sekitar dalam proses pembangunan.
“Kami minta juga kepada para investor untuk tetap memperhatikan lingkunhan sekitar, apalagi nantinya akan dilakukan reklamasi dibeberapa titik”, sambungnya.
Diakhir wawancara, Manumpil juga sebagai perwakilan pemerintah provinsi meminta kepada para pihak inbestor untuk melakukan oendekatan sosial terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar yang akan terkena dampak pembangunan.
“Kita tahu bersama masyarakat pesisir Utara Manado sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, apalagi akan ada reklamasi, jadi kami himbau pihak investor untuk melakukan sosialisasi dulu kepada warga, lakukan pendekatan sosial, dan jangan sampai merugikan pihak nelayan sekitar”, tutup Manumpil.
Turut hdir dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, Kepala Biro Perekonomian Frangky Manumpil, Kepala Dinas Lingkungam Hidup Marly Gumalag, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Hendrik Kadjili, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ronald Sorongan, Kepala Dinas Perkim Eddy Kenap serta sejumlah petinggi PT. Membangun Sulut Hebat (MSH), serta Jhon Kalangi selaku pengusaha ternama di kota Manado. (Chris)