KEK Bitung Bakal Diresmikan Jokowi Maret 2019, Karouw Jelaskan Keuntungannya Untuk Masyarakat

Topiksulut.com, PEMERINTAHAN –Sejak mulai dibangun pada tahun 2014 lalu, akhirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Maret 2019 mendatang.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Ir. Jenny Karouw M.Si selaku Sekretaris Dewan Kawasan KEK Bitung, ketika ditemui Topiksulut.com siang tadi (Kamis 24/01/2019) diruang kerjanya.

“Rencananya akan di launching minggu kedua bulan Februari nanti, tapi begitu saya laporkan ke Pak Gubernur, Pak Gubernur mengusulkan untuk menunda sampai bulan Maret mendatang agar bisa diresmikan Presiden RI Ir. Joko Widodo, yang rencananya kuga akan meresmikan jalan Tol Manado-Bitung serta IHP Kota Bitung”, jelas Birokrat senior tersebut.

Kesiapan KEK Bitung untuk beroperasi didukung oleh kesiapan sarana prasana yang menurut Kadisperindag Sulut sudah mumpuni.

“Sarana prasarana sudah ada dan siap beroperasi, seperti pembangunan pabrik-pabrik, infrastruktur, bahkan pihak PLN kemarin sudah menyatakan siap mensuplay listrik untuk pabrik-pabrik yang ada, apalagi ditambah adanya tiga perusahaan bonafit yang sudah siap masuk dalam kawasan KEK tersebut”, sambungnya.

Baca juga:  Bupati Tendean Paparkan Program Unggulan Minahasa: Kebun Raya, Wisata Danau, dan Pelestarian Cagar Budaya

Sedangkan terkait sejumlah pertanyaan masyarakat atas fungsi KEK serta nilai ekonomos yang bisa dirasakan masyarakat Sulawesi Utara, Kadisperindag Sulut menjelaskan bahwa KEK Birung merupakan Multiplayer Efek yang akan sangat membantu perekonomian masyarakat Sulut sendiri.

“Ya, jadi KEK ini kan sifatnya Multi Player Efek, jadi tentu akan sangat berguna bagi masyarakat, contohnya begini, kalau sudah jalan nanti pasti akan ada ratusan lowongan pekerjaan, baik dari buruh kasar hingga pegawai pabrik serta karyawan lainnya, belum lagi terkait hasil bumi kita, jika selama ini hasil bumi kita hanya bisa di ekspor tanpa label ke negara lain, tentu negara lain yang untung, contoh saja makanan Tuna Kaleng, kita ekspor kenegara lain itu tanpa label,  sampai disana mereka beri label dengan pajak dan dijual lagi ke negara lain dengan harga tinggi dan label negara lain. Tapi dengan beroperasinya KEK ini nanti, kita akan bisa mengolah hasil bumi kita seperti Tuna, Pala dan lainnya dengan label Sulawesi Utara, karena seperti saat ini buah Pala kita ekspor ke Vietnam tanpa label, disana mereka beri label dan ekspor lagi ke Belanda, otomatis Belanda tahunya Pala berasal dari Vietnam, padahal Indonesia negara nomor satu penghasil buah Pala di dunia dengan presentase 70%, dan 70% itu berasal dari Sulawesi Utara”, urai Jenny Karouw.

Baca juga:  Kunker Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak ke Kodam XIII/Merdeka

Hal ini menurut Karouw akan sangat membantu perekonomian Sulut, ditambah begitu semangatnya Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam membangun daerah Nyiur Melambai ini.

“Pasti, ditangan Pak Gubernur dan Pak Wagub Sulut akan semakin baik, apalagi dengan beroperasinya KEK Bitung ini tentu akan sangat membantu perekonomian Sulawesi Utara”, tutupnya. (CHRIS)