ELCURE: Formulasi Fitofarmaka Modern Penunjang Sistem Imun, Berbasis Evidence-Based Herbal Medicine

TopikSulut.com

INDONESIA — Di tengah tantangan era pascapandemi yang memperkuat urgensi terapi imunomodulator, ELCURE hadir sebagai formulasi fitofarmaka inovatif yang mengintegrasikan fitoterapi tradisional dengan pendekatan evidence-based medicine (EBM). Produk ini dikembangkan secara farmasetik menggunakan ekstrak herbal standar, berkhasiat untuk membantu memelihara fungsi sistem imun, dan telah mendapatkan legitimasi dari otoritas kesehatan nasional.

Produk herbal cair ini telah tersertifikasi HALAL LPPOM MUI No. 00130226871123 dan memiliki izin edar resmi dari BPOM RI TR.213665761, menegaskan keamanan, kemurnian, dan efektivitasnya sebagai imunostimulan berbasis tanaman obat.

Diproduksi oleh PT. International Hybrid Solution, Bandung, dan didistribusikan melalui sistem direct selling eksklusif oleh PT. Bima Life Future, ELCURE tersedia dalam sediaan cair 10 ml × 3 vial, dengan konsentrasi zat aktif yang telah distandarisasi untuk kestabilan farmakodinamiknya.


Komposisi Farmakologis dan Potensi Terapeutik

ELCURE mengandung senyawa bioaktif dari tanaman obat yang telah dikenal dalam literatur ilmiah memiliki efek imunostimulan, antioksidan, dan adaptogenik. Dalam tiap 1 ml, terkandung ekstrak yang setara dengan:

  • Andrographis paniculata (Sambiloto) – 800 mg

    Mengandung andrografolid, diketahui memiliki efek imunostimulasi, anti-inflamasi, dan antiviral.

  • Centella asiatica (Pegagan) – 800 mg

    Mengandung triterpenoid, berfungsi sebagai neuroprotektor dan mendukung proliferasi fibroblas serta sintesis kolagen.

  • Zingiber officinale (Jahe) – 400 mg

    Kaya gingerol dan shogaol, bersifat antioksidan dan anti-inflamasi, mendukung respon imun non-spesifik.

  • Psidium guajava (Jambu biji) – 4,58 mg

    Sumber alami vitamin C dan flavonoid yang mendukung fagositosis dan aktivitas limfosit T.

  • Mangifera indica (Mangga) – 7,71 mg

    Mengandung mangiferin yang bersifat imunomodulator dan hepatoprotektor.

  • Persea americana (Alpukat) – 0,8 mg

    Kaya fitosterol dan asam lemak esensial, mendukung sintesis prostaglandin dan homeostasis sel.

  • Spinacia oleracea (Bayam) – 1,5 mg

    Mengandung folat dan zat besi, berperan dalam hematopoiesis dan imunitas seluler.

Selain itu, 18 jenis asam amino esensial yang terkandung di dalamnya berperan sebagai prekursor protein imun, termasuk immunoglobulin, sitokin, dan enzim antioksidan. Stabilitas produk dijaga dengan penambahan Potassium Sorbate sebagai preservatif yang aman dan teruji toksikologis.

Baca juga:  PT. LIL Serahkan Bantuan Sosial Kepada Korban Banjir Wongarasi

Dosis, Rute Administrasi, dan Penyimpanan

ELCURE direkomendasikan untuk dikonsumsi secara oral dengan dosis 10 tetes, dicampurkan ke dalam air suhu ruang sebanyak tiga kali sehari. Formulasi cair ini bersifat sublingual-assimilable, memungkinkan bioavailabilitas optimal jika dikonsumsi sesuai anjuran.

Penyimpanan disarankan pada suhu <30°C, dilindungi dari paparan sinar ultraviolet langsung, guna mencegah degradasi senyawa aktif melalui proses fotooksidasi. Sebelum digunakan, kocok terlebih dahulu untuk memastikan homogenitas suspensi.


Sinergi Tradisi dan Ilmu Pengetahuan

Menurut Delfie Silcje, konsultan kesehatan ELCURE, produk ini bukan sekadar jamu, melainkan herbal immunonutrition therapy yang telah melalui proses ekstraksi modern dan validasi ilmiah.

“ELCURE adalah bentuk sinergi antara farmakognosi, biokimia tanaman, dan imunologi klinis, menjadikannya sebagai pilihan rasional dalam profilaksis infeksi maupun pemulihan kondisi imunokompeten yang menurun,” jelasnya.

Baca juga:  Bentrokan Berdarah di Pasar Winenet, Polres Bitung Bergerak Cepat Amankan 14 Pelaku

Bangga Buatan Indonesia: Menuju Revolusi Fitomedisin Nasional

Dengan membawa semangat “Jamu Bangga Buatan Indonesia”, ELCURE menjadi contoh konkret bagaimana produk natural berbasis biodiversitas lokal dapat diangkat ke ranah medis modern melalui standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan uji toksikologi yang ketat.

ELCURE bukan hanya produk, melainkan sebuah langkah strategis menuju kemandirian farmasi nasional di bidang fitomedisin, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi herbal evidence-based di Asia Tenggara.

#J.R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *