TOPIKSULUT.COM – MANADO , Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manado melalui HMI Komisariat Kedokteran akan menggelar Diskusi Publik, Minggu (13/08) pukul 15.00 WITA, di KFC Megamas Lantai 2.
Diskusi yang rencananya menghadirkan pembicara Kepala BNN Kota Manado AKBP Eliasar Sopacoly dan Ketua Program Studi Farmasi Unsrat Manado Prof Dr Dra Fatimawali MSi Apt ini, turut didukung oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Manado, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Manado, dan Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Cabang Manado.
Ketua HMI Komisariat Kedokteran Fikriyah Saputri SKed berujar, kegiatan yang mengangkat tema ‘Dilema Penggunaan Jenis Obat Penenang’ ini, bertujuan untuk pemuda atau pelajar Indonesia khususnya yang ada di Kota Manado, tahu jenis dan waktu penggunaan obat penenang.
“Agar tidak ikut-ikutan sekedar life style seperti artis-artis yang sekarang ini lagi marak diberitakan,” ujarnya.
“Jangan sampai kita sudah keasyikan menggunakan obat penenang, khususnya untuk membantu tidur, nyatanya kita terjerat kasus hukum karena obat yang kita konsumsi termasuk dalam kategori Narkotika,” tambah Fiki, sapaan akrabnya.
Rifki Anton SKed, selaku Ketua LKMI Cabang Manado, mengatakan, sebagai organisasi yang bergerak di bidang kesehatan, kami sangat mengapresiasi diskusi yang akan digelar HMI Cabang Manado, dalam hal diwakili oleh HMI Komisariat Kedokteran.
“Mewakili teman-teman LKMI Manado, apresiasi kami berikan ke pengurus HMI Komisariat Kedokteran. Diskusi yang akan digelar nanti, sebagai bahan preventif dan promosi kesehatan bagi kita semua, khususnya bagi generasi penerus pembangunan bangsa,” ungkapnya, Sabtu (12/08).
Sementara, Ketua IWO Manado Agriyanto Reppy mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan adik-adik mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Unsrat Manado yang tergabung dalam HMI Komisariat Kedokteran, patut diapresiasi dan disuport oleh semua pihak, termasuk media.
“Karena itu teman-teman media online yang tergabung dalam IWO Manado, ikut mendukung kegiatan ini. Semoga kegiatan inin ikut menggugah kesadaran kita tentang pentingnya pengetahuan kesehatan,” pungkasnya.
(Steysi)