TopikSulut.com, MANADO – Mahasiswa adalah generasi muda kader pemimpin masa depan yang telah menguasai pengetahuan ke Indonesiaan dan mampu mengaplikasikannya. Sebagai Kader Bela Negara di wilayahnya, mahasiswa punya tanggungjawab untuk secara bersama-sama menjaga keutuhan NKRI, dimana sesuai UUD 1945 Pasal 27 dan 30, Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara, dengan demikian bahwa SISHANEG diselenggarakan dengan memberdayakan seluruh Sumber daya Nasional (Sumdanas).
Hal tersebut disampaikan oleh Kasiter Korem 131/Santiago, Kolonel Inf. Saripuddin SIP mewakili Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Sabar Simanjuntak SIP MSc saat membawakan materi tentang Pembinaan Teritorial kepada BEM Unsrat yang sedang melaksanakan latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa yang diikuti oleh 110 0rang Mahasiswa dari 11 Fakulitas, di Cornelia Park, Desa Suwaan, Minahasa Utara.
“Demikian juga halnya pada UU RI NO 3 Tahun 2002 tentang Sistim pertahanan Negara Kita, pasal 1 ayat 5 sebagai Komponen Utama, 6 Komponen Cadangan dan 7 Komponen pendukung dimana mahasiswa termasuk bagian dari Komponen pendukung untuk menperkuat Komponen Utama dan Komponen Cadangan,” jelas Kasiter saat membawakan materi, Sabtu (26/8/2017).
Selanjutnya dalam UU RI No. 34 thn 2004 terkait dengan Binter pada pasal 7 ayat 2 huruf B (8) menyatakan Memberdayakan Wilayah Pertahanan dan Kekuatan Pendukungnya Secara dini Sesuai Dengan Sistem Pertahanan Semesta yang bertujuan untuk membantu pemerintah menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan.
Persiapan yang dilakukan sejak dini itu menurut Kasiter meliputi Wilhan beserta kekuatan pendukungnya utk melaksanakan OMP yang pelaksanaannya didasarkan pd kepentingan HANNEG sesuai dgn Sishanta, membantu pemerintah menyelenggarakan latihan Dasar kemiliteran secara wajib bagi warga negara sesuai dengan perpu, membantu pemerintah memberdayakan Rakyat sebagaikekuatan pendukung.
Pembinaan Teritorial dilaksanakan karena adanya ancaman dan untuk menghadapi ancaman melibatkan seluruh komponen bangsa termasuk para Mahasiswa. Oleh karena itu, andalan kekuatan bangsa Indonesia adalah terletak pd Kemanunggalan TNI – Rakyat atau kebersamaan TNI dgn seluruh Komponen bangsa.
“Sebagai Mahasiswa harus selalu waspada dan selalu siap menghadapi ancaman nyata yang telah masuk kesemua lini kehidupan Idiologi, Politik, Ekonomi, sosial budaya dan Hankam (Ipoleksosbudhankam) seperti ancaman bahaya laten Komunis, Faham Radikal/Sosialis, Terorisme/faham Radikal/ISIS termasuk Bahaya Narkoba dan pengaruh negatif Penggunaan Sosmed yang dapat memprovokasi
“Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan terhadap kondisi bangsa sehingga dengan idelisme yang dimiliki membuat mahasiswa menjadi kuat dan tangguh untuk menggantikan peran generasi-generasi sebelumnya dalam melakukan sosial kontak ketika melihat adanya gejala yang tiddk beres di tengah-tengah masyarakat, serta harus memiliki akhlak yang baik karena mahasiswa berperan sebagai tauladan di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Kasiter. (Bhs)