Topiksulut.com, POLITIK/PEMERINTAHAN – Masuk dalam kategori ‘open bidding’ kursi jabatan staf ahli bidang pemerintahan, kurang dilirik. Pasalnya ‘image’ jabatan staf ahli masih melekat di kategori ‘kurang seksi’ atau biasa disebut jabatan kotak.
Hal itu cukup memiriskan, mengingat pesan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw yang sejak dua tahun lalu ketika mulai meminpin Sulut selalu mengatakan bahwa pasangan duet tersebut berkomitmen untuk menghapus image buruk jabatan staf ahli, bahkan keduanya menyebutkan bahwa jabatan staf ahli merupakan jabatan yang sifatnya penting.
“Ini jabatan penting, bukan jabatan kotak, OD-SK tidak pernah meng-kotak-kan pejabat, ini penting untuk diingat”, himbau Gubernur beberapa waktu yang lalu.
Menariknya dua jabatan staf ahli Gubernur bidang Sumber Daya Manusia dan staf ahli bidang Ekonomi yang sudah terisi sejak delapan lalu oleh Dra. Lynda Watania M.Si dan Marcel Sendoh SH M.Si tersebut masih menyisahkan satu jabatan lowong yaitu staf ahli Gubernur bidang Pemerintahan yang saat ini sedang dilelang, namun kurang dilirik para pejabat eselon II lingkup Pemprov Sulut.
Bahkan hal ini turut disoroti oleh pangamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka yang mengatakan semua jabatan eselon dua yang mendapat rekomendasi Gubernur adalah jabatan strategis yang patut untuk diapresiasi.
“Ini bukan soal siapa dimana, tapi soal kepercayaan Gubernur dalam memberikan jabatan kepada para birokrat, jangan anggap remeh jabatan staf ahli, baru namanya saja ahli, berarti diangkat karena memiliki keahilan khusus di bidang terkait untuk membantu Gubernur dalam setiap tugas-tugasnya, beda dengan jabatan eselon dua yang lain, bahkan jika disamakan dengan sistem kerajaan, staf ahli itu seperti penasehat kerajaan atau penasehat raja yang jabatannya lebih tinggi dari para panglima yang jika disamakan setara dengan para eselon II”, jelas Tumbelaka ketika ditemui kemarin sore (Senin 28/08/2017) disalah satu pisat keramaian kota Manado.
“Kalau sudah dapat rekom yah bersaing dan berkompetisilah dengan sehat saja, Pak Gubernur dan Wagub memberikan jabatan pasti atas pertimbangan yang matang demi Sulut yang semakin hebat lagi kedepannya, harus disyukuri dan dijalani dengan iklas, buang jauh-jauh image buruk terkait satu jabatan”, tambah Tumbelaka.
Hal ini juga didukung oleh salah satu birokrat muda yang tidak ingin namanya disebutkan, dirinya kepada media ini mengatakan bahwa jabatan staf ahli adalah jabatan strategis yang harusnya disyukuri.
“Harusnya disyukuri, jangan dipandang buruk, karena kalau dipikir-pikir jabatan tersebut merupakan jabatan yang lebih melekat kepada pimpinan yaitu Gubernur dan Wagub, ini penting”, bisiknya sembari meminta nama dan jabatannya tidak diungkap. (Chris)