Topiksulut.com, PEMERINTAHAN – Mendekati penghujung tahun 2017, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan wilayah Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, Maluku Utara (Malut) menggelar Media Gathering dengan Tema “Perspektif Media Terhadap JKN KIS” bersama Jurnalis Inpenden Pemprov Sulut (JIPS).
Dalam MG yang diadakan di hotel Peninsula Manado (Kamis 21/12/2017) tersebut, Asisten Deputi Umum Komunikasi Publik BPJS Kesehatan wilayah Suluttenggo Malut Wahyu Kris Budianto, kepada sejumlah insan pers yang hadir mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun tali silahturahmi antara BPJS dan para awak media sebagai satu kesatuan kemitraan kerja dengan BPJS Kesehatan khususnya dalam memaparkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
Di kesempatan yang sama, Deputi Direksi Wilayah SulttenggoMalut Lisa Nurena dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi kinerja dan kemitraan antara BPJS dan para awak media dalam mempublikasikan setiap informasi dari BPJS.
“Saya mengapresiasi kemitraan kita ini yang sudah terbangun dengan baik, terima kasih juga biat teman-teman media yang sudah mempublish setiap informasi yang kami berikan demi masyarakat Sulut yang sehat”, ucapnya.
Menurut Nurena, dirinya mengakui bahwa peran awak media dalam menyebarkan suatu informasi sangatlah penting, apalagi dalam mensosialisasikan program JKN KIS dalam bentuk pemberitaan.
“Peran media itu sangat penting. Itu saya harus akui, karena rekan-rekanlah yang selama ini mensosialisasikan lewat pemberitaan soal program JKN KIS kepada masyarakat yang belum mengenalnya”, sambungnya.
Lebih lanjut, Nurena menjelaskan bahwa untuk program JKN sendiri memiliki beberapa asas yang harus dipahami.
“Ada tiga asas, seperti kemanusiaan, manfaat, karadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, lima program diantaranya ada jaminan kesehatan, dan sembilan prinsip didalamnya gotong royong, nirlaba, dan sebagainya,” bebernya.
Dijelaskannya, salah satu strategi unyuk mencapai cakupan kesehatan semesta 2019, meningkatkan kolektabilitas iuran, dan sosialisasi program JKN-KIS saat ini sekitar 179 juta jiwa, butuh kerja keras untuk menambah jumlah peserta agar mampu mencapai target Universal Health Coverage (UHC),
“Dengan keterbatasan yang ada BPJS kesehatan berupaya mencari solusi guna memecah tantangan tersebut seperti melibatkan masyarakat melalui program kader JKN-KIS,” pungkasnya seraya menambahkan diperlukan sinergi yang kokoh antara BPJS Kesehatan dengan segenap pihak termasuk salah satunya tokoh-tokoh menginspirasi masyarakat khususnya dalam menyuarakan pentingnya program JKN-KIS. (Chris)