Topiksulut.com, PEMERINTAHAN – Terkait isu rolling gerbong kabinet OD-SK dalam waktu dekat ini, pemerhati politik pemerintahan Taufik Tumbelaka pun angkat suara.
Menurut Tumbelaka, adanya kursi kosong yang ditinggalkan 2 pejabat senior yaitu kursi jabatan Asisten 1 Drs. Jhon Palandung M.Si dan Asisten 3 Ir. Roy Roring M.Si dikarenakan mengikuti pilkada, masing-masing di Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kabupaten Minahasa, tentu saja secara langsung menjadikan status keduanya bukan lagi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), maka Tumbelaka menghimbau Gubernur Sulawesi Utara untuk dapat mempertimbangkan orang-orang dikalangan akademisi Sulut untuk masuk dalam gerbong kabinet Sulut Hebat besutan OD-SK tersebut.
“Kalangan non birokrat patut diperhitungkan bergabung dengan pejabat eselon II lainnya di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,” tutur Tumbelaka, Senin (15/01/2018).
Mantan aktivis Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mencontohkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ada non birokrat yang masuk di kementerian tersebut.
“Contohnya Pak Hilmar Farid, saat ini beliau menjabat Direktur Jenderal Kebudayaan. Pak Farid itu dari Universitas Indonesia (UI),” ungkapnya.
Kendati demikian, OD-SK diminta tidak sembarang merekrut non birokrat ke lingkup Pemprov Sulut.
“Pastinya ada syarat. Misalkan akademisi itu titelnya sudah doktor, banyak menulis buku serta sering menjadi pembicara di level nasional,” bebernya.
Sedangkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE ketika ditemui sore tdi di kantor Gubernur Sulut, kepada awak media mengatakan bahwa rolling yang diprioritaskan bagi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama tersebut akan dilakukan pada pekan depan usai dirinya kembali dari kunjungan kerja di Guangzhou China.
“Ya pekan depan akan ada rolling eselon II, sehabis saya kembali dari China”, ungkap Dondokambey. (Chris)