TOPIKSULUT.COM,MANADO – Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Manado, Edward Simarmata SH LLM MTL , hitungan bulan memimpin lembaga peradilan ini, yang dilantik pada 14 Desember 2017, sudah sangat banyak membawa perubahan yang tajam dalam penampilan secara fisik PN Manado.
KPN dalam menjalankan roda kepemimpinan tak selalu tinggal diam, berpangku kaki, Kebanyakan, seorang pemimpin hanya duduk berdiam diri dalam ruang kerja dan mengunci pintu, berkutat dengan perkara. Berbeda , Dirinya memiliki kepribadian unik.
Dengan gaya berbeda ‘Walkie Talky’ selalu dalam genggaman, dari dalam ruang gedung PN ke halaman. Nampak tak luput dari rutin mengontrol , mengawasi, dia berkeliling mengecek kesiapan ruang pelayanan publik dan melihat langsung jalannya nafas para pengunjung sidang ataupun para pencari keadilan. Dan sesekali KPN duduk dikursi tunggu berbaur dengan pengunjung lainnya.
Terpantau, banyak perubahan besar pada area pengadilan, yang telah dilakukan KPN Simarmata. Jika masuk pintu utama, terlihat perubahan lobbi utama gedung , dengan dipasang tulisan dalam bahasa Inggris, yang berbunyi ‘International Framework For Court Excellence (I.F.C.E).
Pada lobby depan , pojok kanan dekat ruang terdapat meja dan kursi petugas keamanan. Menarik, para pengunjung ataupun pencari keadilan dapat langsung mengakses komputer diatas meja itu , mengecek perkara, baik jadwal sidang dan uraian perkara, perdata, pidana dan pidana khusus .
Samping kiri-nya , tepatnya berjejer , area kerja utama pengadilan, ruang panitera muda (Panmud) Pidsus, Hukum, PHI dan Perdata. Pada lorong berderat para PKL, yang keseharian menjalankan tugasnya.
Bagian paling depan, meja staf , berfungsi untuk pelayanan public, dalam mengambil salinan atau fotocopy sebuah putusan perkara, mendaftarkan perkara atau pun informasi lainnya yang berkaitan.
Hakim Juru Bicara Pengadilan Vincentius Banar pun membeberkan itu gagasan taktis KPN, bagian dari pelayanan pengadilan untuk publik.
“Akses cepat, lancar dan tentunya dapat memuaskan para pencari keadilan dalam menyelesaikan masalah hukum, ataupun pelayanan publik untuk mengurus surat dokumen, mendaftarkan perkara, mengambil putusan dan lainnya yang berkaitan keabsahan dan legalitas hukum,” ungkap Banar, kepada awak media baru baru ini.
Disetiap lorong beranda, ruang tunggu sidang diletakkan kursi agar pengunjung sidang dapat duduk dan tidak hilir mudik menggangu jalannya persidangan. Corong peringatan pun akan terdengar agar pengunjung tidak bergerombol dan menimbulkan suasana gaduh.
Tak hanya itu, pada setiap lantai gedung pengadilan dipasang stiker dasar berwarna kuning, tulisan tinta hitam terdapat no telpon pengaduan. Dan penomoran ruangan dengan warna yang sama, sebagai penunjuk ruang sidang, ruangan hakim, panitera atau pun juru sita.
“Pelayanan terhadap publik sangat nyata, untuk penomoran sehingga tidak menimbulkan kebingungan pengunjung menemukan ruang sidang,” tambah Banar.
Perubahan lainnya, diluar area pengadilan, untuk ketertiban dan rasa kenyamanan pengunjung sidang. Dan ini masalah sudah bertahun, banyak pedagang kaki lima yang berjualan ditrotoar dan macet kendaraan umum yang mangkal.
Cara tak biasa pun dilakukan KPN menyelesaikan persoalan itu. Untuk mengatasi macet dipagar kantor dipasang speaker outdoor yang dapat mengeluarkan suara pengumuman dari operator. Jika terjadi kemacetan, yang dipantau dengan kamera CCTV, langsung terdengar suara agar kendaraan segera melanjutkan perjalanan, terus terdengar berulang ulang dengan volume keras.
Untuk menertibkan PKL , corong speaker yang sama juga dipakai jika terdapat pedagang kaki lima berjualan secara liar. Dan untuk mensiasati agar tidak ada pedagang yang mangkal lokasi trotoar yang dipakai berjualan dipasangi pot ukuran besar dengan bunga warna cerah.
Bukan hanya itu saja, petunjuk arah, untuk para pengunjung pengadilan atau para pencari keadilan, plang penunjuk arah telah dipasang di koridor trotoar pejalan kaki, yang mengarahkan ke lokasi gedung pengadilan.
Area Parkiran pun ditata serapi mungkin, dengan tanda tanda petunjuk seperti parkir khusus perempuan. Dan samping gedung pengadilan berderet kursi-kursi kayu dan box tempat sampah . Area ini, sebagai tempat para pengunjung untuk leluasa bercakap, beristirahat ataupun menjaga para anak yang ikut , sambil menunggu sidang, jika pihaknya lagi terkena masalah hukum atau sedang berperkara.
“Tentunya rasa nyaman dan rasa percaya masyarakat terhadap pengadilan sangat penting, ini bagian dari ide KPN untuk terciptanya dan melindungi lingkungan sekitar agar terlihat baik ,” tutup Hakim Banar, jika hasilnya, arus kendaraan mulai lancar, PKL liar sudah tidak berjualan, dan pengunjung pengadilan dapat dengan tenang menyelesaikan urusan hukum. (ely)