James Sumendap Sempat Sebut Nama Ronal Kandoli di Debat Publik

KPU Mitra saat menggelar Debat Publik l di Wale Wulan Lumintang, Ratahan, Senin (6/3/2018). (foto: ist)

James: Komitmen tak Lakukan Money Politics di Pilkada

RATAHAN, topiksulut.com—Debat publik Calon Bupati dan wakil Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) yang diselenggarakan oleh KPU Mitra, dimana calon Bupati James Sumendap tampil dominan selama empat segmen dalam pelaksanaan Debat Publik I, di Wale Wulan Lumintang, Kelurahan Tosuraya Kecamatan Ratahan Selasa (6/3/2018).

Menariknya, calon Bupati James Sumendap dua kali keceplosan menyebut nama pasangan calon wakil Bupati, saat menjawab pertanyaan penelis Ferry Liando tentang ikrar dan sumpah tidak akan melakukan money politics.

“Tahun 2018 sejarah mencatat delapan partai mendukung James Sumendap-Ronald Kandoli dengan elektabilitas 86 persen di dua lembaga survei,” ungkap James Sumendap.

Peserta debat sempat membuat suasana sempat ramai. Ratusan undangan yang memadati Wale Wulan Lumintang saling bisik atas kesalahan ucapan dari calon Bupati Mitra itu.

Namun kemungkinan yang disebtkan Calon Bupati James Sumendap sesuai survei dua lembaga ini pasangannya dengan Ronald Kandoli berada diangka 80-an persen.

Hingga selesai menjawab, ketua DPC PDI Perjuangan Mitra tak meralat ucapannya tersebut. Kesalahan penyebutan nama calon wakil Bupati dari Jesaja Jocke Legi menjadi Ronald Kandoli wakil Bupati yang kini menjabat pelaksana tugas (Plt) Bupati Mitra, kembali terjadi saat calon Bupati petahana menjawab pertanyaan dari pemilih pemulah seorang siswa SMKN 1 Ratahan yang dipertajam oleh panelis Ferry Liando.

DR Max Rembang MSi akademisi Fisip Unsrat yang memandu debat ini, James sesekali memberikan kesempatan kepada calon wakil Bupati Jesaja Jocke Legi untuk menambahkan jawaban yang dilontarkan tiga orang panelis. Dari 180 detik waktu untuk menjawab, kesempatan Legi rata-rata dibawah 30 detik saja.

Baca juga:  Kenal Pamit Kapolres Bolmong Di Hadiri Bupati Bolmong.

Debat yang digelar Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Mitra sebagai tahapan pelaksanaan Pilkada Mitra, menghadirkan tiga orang panelis Ferry Liando dengan latar belakang politik dan pemerintahan, James Massie latar belakang perekonomian dan Sofia Wantasen latar pelakan pertanian.

Kali ini James Sumendap sadar betul yang diucapkan salah, dan langsung meralat dengan memperbaiki penyebutan nama calon wakil Bupati Jesaja Jocke Legi. Usai pelaksanaan debat publik I, James Sumendap membantah dua kali salah sebut nama calon wakil Bupati.

“Sebetulnya bukan salah penyebutan, yang dimaksud dengan JS-RK bukan Ronald Kandoli melainkan James Sumendap Rakyat Kuat. Mungkin Anda aja yang salah mendengar,” kata James.

Bupati Mitra yang tengah cuti ini, kembali membahas tersebut saat hendak beranjak meninggalkan Wale Wulan Lumintang Ratahan. Kepada para pendukungnya dia menyampaikan yang dia sebut bukan JS-RK (James Sumendap-Ronald Kandoli) melainkan James Sumendap-Rakyat Kuat.

Menariknya, di sesi awal debat publik I, pemandangan yang diperlihatkan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Mitra diatas panggung. Usai menjawab dengan lantang pertanyaan dari panelis James Massie tentang indeks pembangunan manusia (IPM), James Sumendap langsung menatap ketiga panelis disamping kanan dan melemparkan senyuman.

Ke tiga panelis tersebut mencecar Paslon James Sumendap SH dan Drs Jesaja O J Legi  dengan berbagai pertanyaan, namun semua pertanyaan mampu dijawab pasangan calon.

Baca juga:  Kejari Minahasa Klarifikasi Terkait Penipuan Mengatasnamakan Kepala Seksi Intelejen 

Saat Ferry Liando bertanya terkait money politics dalam Pilkada, Sumendap mengatakan tidak akan melakukan politik uang. Ini komitmen saya.

“Menjadi seorang pemimpin bukan diukur dari berapa besar kekayaan yang dimiliki seseorang yang ingin menjadi pemimpin. Namun, menjadi seorang pemimpin harus diukur dari seberapa besar kualitas pemimpin dan komitmen untuk membangun suatu daerah,” kata Sumendap didampingi Jesaja Legi.

Demikian juga dengan panelis James Massie yang bertanya terkait kebudayaan dan pariwisata di Mitra. Sumendap menjelaskan akan terus mengembangkan semua potensi. Bahkan sekarang telah dibangun rest area sebagai pusat informasi pariwisata.

“Ada tiga jenis sektor unggulan yang telah dan sementara kami kembangkan yakni wisata bahari, kebudayaan dan adventure. Semua hal tersebut telah saya letakkan infrastruktur dasar, kedepan akan kami lebih mengembangkan lagi,” ungkap Sumendap.

Sementara itu, Sofia Wantasen fokus terkait pertanian khususnya potensi kelapa yang banyak terdapat di Mitra dengan pengembangan turunannya. Dijelaskan dengan lantang oleh Sumendap bahwa akan terus meningkat sumber daya pertanian di Mitra termasuk kelapa dan ketersediaan pangan dengan bahkan kdepan bisa mengeksport beras organik dari petani.

“Sektor pertanian khususnya kelapa merupakan suatu hal perlu diperhatikan karena pohon kelapa memiliki kegunaan mulai dari akar hingga daun. Oleh karena itu petani akan diberdayakan agar dapat terus meningkatkan potensi pohon kelapa,” pungkas James. (otnie)