Nelayan asal Kiniar ini ditemukan sudah jadi mayat, keluarga tak mau Diotopsi

Minahasa51 Dilihat

Topik – Tondano – Naas menimpa lelaki Handri Singkoh (56) warga Kelurahan Kiniar, Kecamatan Tondano Timur. Pasalnya, setelah dinyatakan telah dua hari tak pulang usai keluar rumah sejak Rabu (10/10/2018).
Singkoh ditemukan telah dalam keadaan tak bernyawa pada pondok kebun miliknya di perkebunan Toulumuten, Kelurahan Taler, Jumat (12/10/2018).
Informasi diperoleh bahwa lelaki yang kesehariannya sebagai nelayan itu ditemukan dengan posisi terlentang. Korban pun pertama kali ditemukan adiknya lelaki Vence Singkoh. Dimana ketika itu Vence bersama Hiskia Singkoh menuju ke perkebunan milik korban.
Tujuannya adalah untuk melakukan pencarian, karna sebelumnya telah mendapati perahu motor milik korban hanya diparkir di pinggiran danau sekitar Tonipus Kiniar.
Hal itupun membuat mereka merasa curiga karena tidak biasanya korban sudah 2 hari tidak pulang rumah. Betapa kaget ketika tiba di kebun, terlihat kakaknya telah meninggal dunia.
Seketika itu juga mereka melaporkan hal tersebut kepada pemerintah setempat dan aparat kepolisian.
Polisi yang mendapati laporan itu langsung mendatangi lokasi penemuan dan melakukan. Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tondano guna dilakukan visum dan hasilnya tidak menemukan adanya tanda kekerasan.
“Keluarga korban menolak untuk diotopsi karena berdasarkan keterangan dokter kemungkinan tewas lantaran serangan jantung,” kata Kapolres Minahasa AKBP Christ Pusung melalui Kasubag Humas AKP Hilman Rohendi ketika dikonfirmasi.
Sementara itu istri Handri, Fineke Rambitan kepada polisi mengatakan ketika keluar rumah suaminya tak memberitahu kalau akan kemana. Karena biasanya jika keluar rumah, korban ke danau untuk mencari ikan. Namun kali ini tidak seperti biasanya yang tak pulang rumah sampai dua hari lamanya.