Disorot Tidak Maksimal, Ini Fakta Realisasi Fisik Jalan Masuk Menuju Bandar Udara Lolak Dan Pinogaluman-Dumoga

Topiksulut.com,Bolmong. – Segelintir oknum diduga kuat mulai melakukan framing issue bahwa realisasi pekerjaan pembangunan Jalan Daerah di Bolaang Mongondow yang ditangani oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, diantaranya, Jalan masuk menuju Bandar Udara (Bandara) Lolak dan Peningkatan Jalan Pinogaluman-Dumoga menuju Bendungan Lolak, terkesan kurang maksimal.

Padahal seyogianya pembangunan jalan tersebut telah selesai dibangun dan dilaksanakan oleh pihak pelaksana (Perusahan Pemenang Tender) berdasarkan pagu anggaran serta kegiatan ini turut pula di awasi langsung oleh Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan Kejari yang ada diwilayah.

Mirisnya lagi, dukungan data berupa dokumentasi yang mereka publikasikan dan telah tayang di salah satu media online tersebut, sama sekali tidak singkron dengan kondisi realita yang sebenarnya berdasarkan hasil realisasi fisik dari objek pekerjaan yang disorot.

Seperti halnya, pekerjaan pembangunan akses masuk jalan (Hotmix) bandar udara lolak. dimana, posisi realisasi pada pekerjaan itu telah selesai dibangun oleh pihak pelaksana, dan telah pula digunakan oleh masyarakat saat ini dengan hasil pekerjaan yang cukup baik.

Sementara itu, untuk Realisasi dari pekerjaan Peningkatan jalan Pinogaluman-Dumoga menuju bendungan pindol Lolak. yang sebelumnya kondisi jalan itu begitu sulit di lewati oleh masyarakat alias rusak parah akibat longsor, namun pada saat ini, akses jalan tersebut telah dibangun dan di aspal Hotmix serta sangat membantu masyarakat diwilayah pantura kecamatan Lolak (Bolmong-red)

Baca juga:  Trio Ketua Olly, HT dan OSO Akrab di Rakernas PDI-P, Positif Kerjasama Pilkada Sulut

Awak media menemui dan mewawancarai beberapa warga terkait bagaimana tanggapan mereka atas realisasi pembangunan jalan bandar udara Lolak, dalam kegiatan yang dibiayai oleh APBN tersebut. warga mengatakan bahwa realisasi fisiknya sangat memuaskan serta wajah ibu kota lolak makin terlihat lebih baik dari sebelumnya.

“Pak sebelumnya area lokasi tersebut sebagian adalah lahan perkebunan dan sebagian besar pula di penuhi dengan lumpur dan rumput padang yang tinggi. tapi, setelah dibangun oleh BPJN Sulut, situasi berubah menjadi jalan hotmix yang bagus,”ujar warga.

(Bolmong-red) tahun 2023.
Disingung apakah jalan masuk menuju bandar udara itu ada terdapat kerusakan. Warga menjawab, tidak ada pak, realisasinya cukup memuaskan.

Selanjutnya awak media melakukan pemantauan pada pekerjaan Peningkatan Jalan Pinogaluman-Dumoga, dengan maksud untuk memastikan apakah kabar yang diberitakan oleh salah satu media online tersebut benar atau tidak. alhasil awak media menemukan bahwa kondisi realisasi pekerjaan tidak ada masalah dan akses jalan menuju Bendungan Lolak juga baik-baik saja.

Perlu dkketahui kegiatan BJPN Sulut tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023. melalui program pemerintah pusat. yaitu, Intruksi Presiden (Inpres) jalan daerah yang terbagi di dua titik. antara lain, Pembangunan Jalan Bandar Udara Lolak yang di berbandrol berkisar Rp 22 Miliar lebih, dan Peningkatan Jalan Pinogaluman-Dumoga menuju Bendungan Pindol Lolak yang dibandrol berkisar 34 Miliar lebih.

Baca juga:  Kampanye Dialogis Nomor Urut 3 Limi-Welty Disambut Antusias Warga Desa Tungoi

Terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 BPJN Sulut Wilayah II Bolmong, sebut saja Steven Dotulong, ST, MT, ketika di konfirmasi menyampaikan, bahwa pembangunan jalan masuk menuju bandar udara Lolak dilakukan sesuai ketentuan aturan yang ada.

“Tidak ada masalah Pak, kami saja kaget munculnya pemberitaan salah satu media online yang menyoroti realisasi fisik dari pekerjaan yang telah selesai dibangun tersebut. padahal, proses kegiatan pembagunan mulai dari awal sampai dengan selesai dilakukan sesuai spesifikasi teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ada dan diawasi langsung oleh Aparat Penegak Hukum (APH),”ucapnya.

“Sah-sah saja mereka melakukan fungsi kontrol, karena media juga mitra dari kami BPJN Sulut. tapi, semestinya harus didukung dengan data yang akurat, dan jangan pula menggiring opini tanpa melihat kondisi realisasi dilapangan,”pintahnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *