Miris, Liputan di UNSRAT Wartawan Gubernur di Cegat, Rektor Malah ‘Balik Badan’

Topiksulut.com, POLITIK/PEMERINTAHAN –  Kejadian kurang mengenakan kembali menimpa awak media, hal ini terjadi ketika sejumlah awak media yang sehari-hari meliput kegiatan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE dicegat oleh oknum Dosen (Rudi Wenas) Universitas Sam Ratulangi ketika memasuki ruang Auditorium UNSRAT untuk meliput kegiatan Rembuk Nasional yang mengusung tema ‘Membangun desa berbasis wisata, budaya dan ekonomi kreatif pengelolaan pariwisata unggul nusantara’.

“Darimana? Mau kemana? Minta identitas?, mana undangannya?”, ujar oknum pegawai tersebut.

Pertanyaan tersebut disambut baik dua orang awak media yang hendak masuk dengan menunjukan identitas dan kartu pers yang sehari-hari menjadi pegangan para awak media.

“Ini pak, kami diundang untuk meliput kegiatan Gubernur, dan ini memang tugas kami”, jelas salah seorang awak media.

Kendari sudah menunjukan ID Card, kedua awak media tersebut masih saja dilarang masuk dengan alasan undangan terbatas.

Hal ini menurut salah satu awak media Koran RADAR Manado (sebut saja M) inisial, cukup mencederai profesi awak media.

“Ini memalukan, kami juga sempat dihadang didepan banyak orang, seakan kita mengharapkan sesuatu dari kegiatan ini”, ungkap M.

Baca juga:  Pemkab Bolmong Terima Penghargaan Dari KLHK RI

Tidak hanya itu, menurut para awak media yang ada dilokasi, Dosen tersebut tidak memiliki hak untuk melarang insan pers yang melekat dengan Gubernur untuk meliput, karena ini untuk Gubernur bukan untuk Universitas.

“Kami datang karena ingin meliput Gubernur, bukan Rektor atau Universitas, kenapa dilarang dan ditanyai seperti kami ini pencuri?”, tegas salah seorang awak media yang mengaku merasa tersinggung dengan perlakuan tersebut.

Sedangkan Rektor UNSRAT Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat ketika di konfirmasi awak media di depan lobi Auditorium UNSRAT, seakan mengacukan para awak media dengan ‘berbalik badan’,.

“Bu Rektor, ijin bertanya, kenapa awak media Pemprov dilarang masuk?, kami hanya ingin meliput Gubernur”, tanya sejumlah awak media dengan disambut balik badan oleh Rektor tersebut.

Hal ini membuat para awak media tersinggung.

“Astaga, kok balik badan?”, ujar salah seorang awak media Rolly Kerap dari Elnusanews.com.

Menariknya ketika dikonfirmasi kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE, terkait tidak diijinkannya para awak media Gedung Putih (pemprov sulut) untuk meliput kegiatannya, Gubernur hanya menjawab singkat sambil menatap tajam Rektor Unsrat.

“Ah, masa?, siapa bilang tidak boleh meliput, ini kan acara bagus, kan seharusnya bisa”, ujar Gubernur dengan wajah sedikit kecewa

Baca juga:  Sebanyak 30 Anggota DPRD Bolaang Mongondow periode 2024--2029 resmi dilantik

Sedangkan ketika dikonfirmasi kepada Dosen tersebut, dirinya mengatakan bahwa hal itu dilakukan sesuai keputusan rapat

“Ini sudah petunjuk, ini sesuai keputusan rapat, kami sudah undang media, jadi saya minta undangannya”, jelas Wenas

Tidak hanya itu, Wenas pun sempat meminta bukti kwpada awak media Gedung Putih untuk memanggil Sekretaris Pribadi (Sespri) Gubernur untuk menjadi bukti ini adalah wartawan Gubernur.

“Mana orangnnya, tolong kesini, biar jelas”, kata Wenas.

Meskipun sudah dijelaskan bahwa awak media tidak memiliki hak mengatur Sespri Gubernur, dirinyatetap bersikuku meminta bukti kehadiran Sespri Gubernur.

“Coba ajak kesini, kan seharusnya begitu, seharusnya mereka (Sespri) datang ke panitia untuk konfirmasi, ini pak kami bawa Wartawan, begitu”, tambahnya kukuh.

Untuk itu Ketua Panitia Rembuk Nasional BR-11, Agus Supandi kepada sejumlah awak media meminta maaf sebesar-besarnya atas perbuatan Wenas tersebut.

“Kami minta maaf sebesar-besarnya, tadi beliau sudah ditegur, mungkin beliau lelah, tolong dimaklumi, sekali lagi minta maaf”, tutup Supandi. (Chris)