Topiksulut.com, PEMERINTAHAN – Perhatian Presiden RI Ir. Joko Widodo kepada Provinsi Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus dibuktikan sosok yang akrab disapa Pak’De (Presiden) tersebut dengan hadirnya sejumlah Mega Proyek yang didanani oleh Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) RI, yang menjadikan Sulawesi Utara semakin hebat lagi dalam tiga tahun kepemimpinan OD-SK.
Sebut saja pembangunan proyek jalan Tol Manado-Bitung, KEK Bitung, pembangunan TPA Regional di ilo-ilo Wori, pembangunan rumah susun di Tomohon dan Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado, pembangunan Ring Road III, pembangunan jalan akses Bandara Samratulangi-Likupang, proyek Palapa Ring Paket Tengah di Sangihe dan Pembangunan bendungan Kuwil Minahasa Utara.
Adapun pembangunan jalan Tol Manado-Bitung yang memiliki panjang 39 kilometer dan dengan anggaran sebesar Rp1,7 triliun tersebut merupakan jalan Tol pertama di Sulawesi Utara dan rencananya akan beroperasi pada bulan Maret 2019 mendatang, dan akan diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo.
Dengan adanya Tol tersebut, pihak pemerintah memprediksikan estimasi jarak tempuh Bitung-Manado akan lebih hemat kurang lebih 40 menit jika melalui Tol, dibandinganlan jika melalui jalur umum yang bisa memakan waktu kurang lebih 1,5 sampai 2 jam.
Tidak sebatas pada Tol, Perhatian Presiden RI Joko Widodo di sektor kelautan da perikanan Sulut juga terbukti ada. Hal ini dibuktikan dengan rampungnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung yang menjadikan Sulut sebagai poros Maritim Indonesia bagian Timur, dengan potensi kelautan dan perikanannya yang luar biasa.
“Saya minta pembangunan Pelabuhan Bitung yang saat ini dikembangkan sebagai KEK bisa dipercepat sehingga Bitung bisa segera menjadi pelabuhan sekaligus pintu masuk ke wilayah utara Indonesia,” ujar Presiden Jokowi pada kesempatan sebelumnya.
Presiden yakin percepatan KEK Bitung membuat roda ekonomi di Sulut semakin bergerak kencang sehingga berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan dan pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.
Tidak hanya soal KEK Bitung, Presiden Jokowi juga minta pembangunan infrastruktur transportasi di Sulut dipercepat.
Hal itu penting bagi peningkatan konektivitas sebagai penunjang pertumbuhan sektor pariwisata. KEK Bitung sendiri memiliki tiga proyek utama, perikanan, pengelolaan kelapa, dan farmasi.
Tidak hanya itu, guna menjadikan Sulawesi Utara sebagai provinsi berbasis pariwisata yang maju dan modern serta sehat, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur pun tak kehabisan akal dengan melakukan lobi pada pemerintah pusat (Presiden) untuk membangun tempat pembuangan akhir (TPA) Regional di desa Ilo-ilo Wori, yang dapat menapung sampah dari Kota Bitung, Minahasa Utara, Manado dan Minahasa.
Rencananya, pembangunan TPA Regional ini akan menggunakan lahan seluas 30 hektare dan terbagi ke dalam dua tahapan.
Tahap pertama akan dibangun di kawasan eks HGU Ilo-Ilo Wori seluas 20 hektare, sedangkan untuk tahap kedua akan dibangun di lahan eks HGU yang sama seluas 30 hektare.
Nantinya pengolahan sampah di TPA regional ini akan menggunakan metode termal yang akan menghasilkan tenaga listrik dan meninggalkan residu yang relatif sedikit.
Untuk membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp181 miliar ini, pemda tengah mengkaji kemungkinan pelibatan investor swasta melalui skema kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha Swasta.
Sedangkan untuk mengatasi kemacetan di kota Manado, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus menggenjot percepatan Proyek Manado Outer Ring Road (MORR) III itu yang akan diposisikan di daerah Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi percepatan pelaksanaan MORR III di Kantor Gubernur, Rabu (15/8/2018). Gubernur Olly yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Mokoginta menyebutkan bahwa sesuai dengan petunjuk Gubernur, dirinya telah membentuk tim kecil yang melibatkan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pembangunan MORR III.
“Tim yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum ini juga menyertakan pihak BPN, BPJN XV, Dinas Praskim, Biro Pembangunan dan lainnya. Pembentukan tim ini untuk mempercepat pembangunan Manado Outer Ring Road III,” katanya, sembari menambahkan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan MORR III sebagai solusi kemacetan Manado karena kalau sudah terealisasi, masyarakat juga yang akan menikmatinya. Macet pun akan terurai,” tandasnya.
Untuk diketahui, jika proyek MORR III telah beroperasi, skema kemacetan yang dapat ditanggulangi yaitu, arus kendaraan dari arah Malalayang jika ingin ke Bandara, arah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Tomohon, tidak harus melintasi pusat kota, tetapi bisa lewat jalur cepat MORR III. Begitu juga sebaliknya, dari arah Mapanget, Paal Dua, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon yang hendak ke Malalayang dan Tateli tidak harus melewati pusat kota, tetapi sudah melalui MORR III.
Lebih lanjut, guna untuk menunjang roda perekonomian Sulut lewat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (Pariwisata) Likupang, maka dibangunlah jalan dari Bandara Samratulangi Manado-Likupang.
Proyek infrastruktur tersebut menelan anggaran sebesar Rp.631 miliar yang berasal dari APBN, dengan keuntungan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk pembangunan wilayah, seperti contoh Pelebaran Jalan dari Bandara ke Likupang Minahasa Utara ini di buat dalam rangka menunjang pariwisata karena saat ini baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal banyak yang berkunjung ke daerah likupang. Disamping itu dengan adanya jalan ini secara otomatis transportasi menjadi lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat.
Rencananya jalan Bandara-Likupang akan dibangun sepanjang 31,5 kilometer (km) dari Bandara hingga ke Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.
Jalan tersebut dibagi 4 segmen, yakni segmen 1 Bandara-Talawaan sepanjang 4,6 kilometer, Segmen 2 Talawaan Tatelu 2,75 km, Segmen III Tatelu – Wasian 4,1 km, dan terakhir Segmen IV Wasian-Marinouw 20,1 km.
Gubernur Olly dalam kunjungannya mendorong instansi terkait dalam hal ini BPN dan PERKIM untuk bergerak cepat sehingga pelebaran ini dapat segera terealisasi dan pengaspalan jalan dapat dilaksanakan.
“Bilang akang pa masyarakat pembeli mo kase ganti untung bukang ganti rugi karena panitia akan menilai sesuai dengan kondisi harga saat ini. Jadi biar tu tanah dengan bangunan so lama bli, tetap mo hitung harga skarang,” ucap Gubernur Olly Dondokambey.
Selain itu juga disampaikan bagi Rumah Ibadah yang terkena pembebasan lahan, akan diganti dua kali lipat tanah bangunan yang rusak akan diberikan tanah dan bantuan untuk pembangunan.
Komitmen pembangunan dan pengembangan ekonomi masyarakat dan pariwisata di Sulawesi Utara menjadi harga mati pemerintahan di bawah kepemimpinan OD-SK.
Pada kesempatan yang sama juga Ketua DPRD Minahasa Utara Berty Kapojos yang di dampingi oleh beberapa Camat dan Hukum Tua disaat meninjau lokasi dengan Bapak Gubernur, sangat antusias dan berterima kasih dengan adanya rencana pelebaran ini.
”Kami akan mengawal tahapan demi tahapan agar proses ini akan berjalan lancar karena ini akan berdampak positif bagi masyarakat Minahasa Utara,”tuturnya.
Tidak tanggung-tanggung, guna menunjang kelangsungan hidup dan ketersedian air bersih bagi masyarakat, Penyelesaian pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada 6 Maret 2018, telah berhasil dilakukan breakthrough tunnel 2 yang merupakan pekerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket 1.
“Pembangunannya dikerjakan siang dan malam untuk mengejar ketertinggalan akibat kendala pembebasan lahan agar penyelesaiannya bisa kembali sesuai rencana,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Bendungan Kuwil Kawangkoan ini merupakan bagian program pembangunan 49 bendungan baru Kementerian PUPR dalam periode 2015-2019. Program ini sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional.
Tembusnya tunnel 2, disaksikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambunan, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi Utara Jidon Watania dan Direktur PT Wika Novel Arsyad.
“Dalam pembangunan bendungan, terdapat 4 momentum bersejarah yakni groundbreaking, breakthrough terowongan, river closure, dan impounding,” kata Jidon.
Keberadaan Bendungan Kuwil ini sangat diharapkan oleh warga Minahasa dan sekitarnya. Nantinya bendungan ini mampu menampung air 23,37 juta meter kubik. Bendungan ini juga menjadi harapan warga untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik yang sering terjadi di Kota Manado dan sekitarnya.
Selain itu, dengan debit 4,50 m3/detik, bendungan ini bisa menyediakan kebutuhan air baku bagi warga Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung dan KEK Bitung. Tak cuma itu, Bendungan Kuwil nantinya juga bakal memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga air sebesar 1,2 Mega Watt dan bisa kembangkan untuk sektor pariwisata.
Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan ini dikerjakan oleh PT WIKA – DMT, KSO, PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,41 triliun dengan biaya pengadaan lahan sebesar Rp232 miliar.
Semula bendungan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2020, namun ditargetkan bisa rampung lebih cepat yakni tahun 2019. Hal ini dikarenakan proses pembebasan lahan lebih cepat berkat sinergi kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan Pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melaksanakan kunjungan kerja ke Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/01/2019) pagi.
Kunjungan kerja itu ditujukan untuk melakukan uji coba jaringan Proyek Palapa Ring Paket Tengah yang bernilai Rp. 1,38 Triliun. Ketiganya datang ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Stasiun Terminal Palapa Ring Tengah.
Dalam kunjungan ke Kantor KPP Tahuna, Olly, Rudiantara dan Sri Mulyani memantau dan mencoba akses internet yang sudah terhubung dengan jaringan serat optik Palapa Ring Tengah. Akses point-of-presence (PoP) Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. itu digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online. Selain itu, jaringan serat optik ini dapat dipakai untuk layanan publik, seperti pajak dan kesehatan.
Olly mengapresiasi pemerintah pusat atas ujicoba jaringan Palapa Ring Tengah yang mampu membuat semua wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dapat terkoneksi secara online.
“Palapa Ring membuat pembangunan semua daerah termasuk Kabupaten Sangihe dapat berjalan terus dan semakin maju,” kata Olly.
Untuk itu, Olly mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas pesatnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara termasuk Palapa Ring Tengah.
“Saya juga berterimakasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf kalla. Ini bukan kampanye. Ini kenyataan di lapangan. Palapa Ring salah satu buktinya,” tandas Olly.
Lanjut Olly, keunggulan Palapa Ring dapat dimanfaatkan untuk semua sektor termasuk pariwisata.
“Jaringan Palapa Ring ini mampu mendukung pembangunan pariwisata termasuk di Sangihe yang dapat memasarkan produk pariwisatanya secara langsung,” ucap Olly.
Ketiganya juga melakukan video conference dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Konferensi video ini merupakan inisiasi kerja sama konsultasi kesehatan jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang telah dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
Di Sangihe, Bakti Kemenkominfo telah membangun 1 menara telekomunikasi seluler jaringan 4G dan 6 tower 2G. Saat ini Bakti Kemenkominfo tengah mempersiapkan proses migrasi ke 4G.
Selain itu juga, Bakti telah menyediakan akses internet di 51 lokasi, yaitu satu Puskesmas, tiga kantor desa, satu lokasi layanan publik dan 46 sekolah yang siap terkoneksi dengan jaringan Palapa Ring Tengah.
Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani mengatakan Palapa Ring merupakan perwujudan dari Program Nawacita Jokowi.
“Ini adalah komitmen dari Presiden Jokowi untuk membangun dari pinggiran dan memperkuat NKRI yang diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur,”.
Sri Mulyani menuturkan, Palapa Ring mampu diselesaikan meskipun dana APBN terbatas. Tambah dia, skema pembiayaan infrastruktur dapat dilakukan bervariasi.
“Walaupun tidak semua proyek infrastruktur bisa dibangun dengan APBN namun dapat diatasi juga dengan instrumen penjaminan oleh PPI (Penjaminan Pendanaan Infrastruktur) sehingga mampu mempercepat proses pembangunan,” imbuh Menkeu Sri.
Menkeu Sri juga menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Sulut karena melihat pembangunan di Sulut yang cukup baik.
“Terima kasih Pak Gubernur, sudah lama saya tidak ke Sulawesi Utara. Saya betul betul melihat kemajuan yang sangat banyak. Termasuk Sangihe salah satu pulau terluar, etalase Republik Indonesia namun sudah dibangun dan dikelola dengan baik,” ujar Menkeu Sri.
Untuk diketahui, Palapa Ring Tengah melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Jaringan serat optik ini terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 kilometer kabel darat dan 1.787,06 km kabel laut.
Menkominfo Rudiantara menerangkan, Palapa Ring merupakan bangunan tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.
“Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi pita lebar, Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur,” kata Rudiantara.
Menurut Menkominfo, proyek yang memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps bakal selesai di seluruh Indonesia pada tahun ini. Adapun Palapa Ring Tengah sendiri baru selesai pada 21 Desember 2018.
“Proyek Palapa Ring ditargetkan selesai di seluruh Indonesia pada pertengahan tahun ini,” ungkap Rudiantara.
Pada kesempatan itu, Olly, Sri Mulyani dan Menkominfo menandatangani prasasti konektivitas Palapa Ring Paket Tengah menyatukan 17 Kabupaten di Indonesia.
Adapun kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Gaghana, Direktur Utama PT. PPI Armand Hermawan dan para pejabat Pemprov Sulut. (CHRIS/ADVETORIAL HUMAS PEMROV SULUT)