Bupati Minahasa dan Ketua TP-PKK Buka Kegiatan PPPA serta Sosialisasi Pemenuhan Hak Anak di Bidang Politik

TopikSulut.com

MINAHASA – Bupati Minahasa, Pnt Dr Jemmy Stani Kumendong MSi, , bersama Ketua TP PKK Minahasa Djeneke Kumendong Onibala SH MSA, secara resmi membuka kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Minahasa serta sosialisasi pemenuhan hak anak di bidang politik sebagai pemilih pemula.

Acara ini berlangsung di Yama Resort pada Jumat, 26 Juli 2024, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-40.

Acara dimulai dengan laporan dari Plt Kepala Dinas PPPA Minahasa, Agustivo Tumundo, SE. Sosialisasi ini diikuti oleh siswa SMA, SMK, dan relawan dari Kabupaten Minahasa.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak Indonesia menjadi pemilih pemula yang cerdas, mencegah penyalahgunaan anak dalam politik praktis, serta menghindari eksploitasi anak dalam kampanye politik.

Baca juga:  Bupati Jemmy Kumendong Dampingi Wagub Steven Kandouw dalam Ibadah Syukur HUT ke-118 Jemaat GMIM Kalvari Pineleng

Dalam laporannya, Agustivo Tumundo menekankan pentingnya peran anak-anak dalam proses pembangunan sebagai Pelopor dan Pelapor.

Tumundo mendorong anak-anak untuk menyuarakan hak-haknya dan berpartisipasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di berbagai tingkatan pemerintahan.

“Pendidikan politik yang relevan harus diberikan agar anak-anak menjadi pemilih pemula yang cerdas, mampu mengenali calon yang tepat, memiliki alasan jelas dalam memilih, tidak mudah terpengaruh hoaks, dan aktif melakukan pengawasan,” ujar Tumundo.

Bupati Jemmy Stani Kumendong menekankan pentingnya membangun kesadaran dan pendidikan politik yang baik pada anak-anak.

“Kematangan politik dan demokrasi membutuhkan proses pembelajaran sejak dini, yang harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Di Indonesia, proses ini dimulai di sekolah melalui pemilihan ketua kelas dan OSIS, serta di luar sekolah melalui organisasi seperti Forum Anak,” jelas Kumendong.

Bupati Kumendong juga menegaskan bahwa praktik kampanye yang tidak ramah anak dan tindakan intimidasi terhadap kelompok anak harus dihindari.

“Kontestasi demokrasi tahun ini diharapkan berlangsung transparan dan menjunjung tinggi prinsip Luber-Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil),” tambahnya.

#J.R 

 

Baca juga:  Dr. Jemmy Kumendong Hadiri Pelantikan Pengurus HATHI Sulut dan Jadi Narasumber FGD Pengelolaan Danau Tondano

====***====

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *