Tensi Politik Memanas, GAMKI Mitra Minta Tindak Tegas Akun Ujaran Kebencian di Medsos

Sekretaris GAMKI Mitra Lucky Mamahit
RATAHAN, TOPIKSULUT.COM-Tensi politik di Minahasa Tenggara makin memanas jelang Pilkada 27 Juni 2018 mendatang, bahkan akhir-akhir ini  dinilai melangggar batas. Terlebih di grup media sosial (Sosmed) KKMT saling menyerang lawan politik hingga terjadi dugaan ujaran kebencian hingga mengarah ke isu SARA. Hal ini membuat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Minahasa Tengggara, angkat suara.
Ketua GAMKI Mitra Denal Bataria melalui Sekretaris Lucky Mamahit mengatakan, ujaran di media sosial dalam suasana kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mitra sudah menyinggung soal agama.
“Kita lihat, postingan dan komentar yang muncul sudah diluar batas. Sudah menyinggung agama. Ini tidak boleh dibiarkan. Kita minta aparat kepolisian dan Panwas Kabupaten ambil tindakkan tegas,” pinta Mamahit.
UJARAN KENCIAN: Salah satu ujaran kebencian yang menjurus ke isu SARA di Grup Medsos KKMT yang lagi heboh akhir-akjir ini. (foto ist)
Khusus aparat kepolisian, Mamahit meminta agar divisi cyber crime Polri yang selama ini sudah memantau aktivitas dunia maya di Mitra, segera melakukan langkah penertiban akun asli maupun palsu yang sudah menyinggung isu Agama.
Kita minta Polri langsung saja hapus akun yang sudah menyinggung isu agama. Jika perlu, cari  pemilik akun baik akun palsu maupun akun real dan lakukan pembinaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Panwas Kabupaten Mitra juga tak luput dari kritikan GAMKI, dimana Panwas Mitra terkesan lamban dalam melihat pelanggaran yang terjadi.
“Ini sudah jelas, beberapa konten yang diposting sudah menyinggung isu agama. Jangan kemudian Panwas Pemilihan Kabupaten Mitra hanya berdiam diri. Dan berdalih, menunggu laporan. Seharusnya ini menjadi temuan, dan segera diproses,” tukas mantan ketua rukun Persimto Maatean ini.
Menurut Mamahit, dari pantau aktivitas di media sosial. Isu agama ini kian memanas, saat ada salah satu akun facebook yang menganalogikan salah satu calon dengan ‘juruselamat dan penebus dosa’.
“Ini kemudian menjadi bias dan liar yang kemudian dikomentari repost oleh akun kubu sebelah dengan caption menganalogikan pasukan romawi dan ingin menyalibkan, serta menyinggung soal kebangkitan. Jelas semua itu adalah kesalahan besar,” tambahnya.
Tak hanya sampai disitu, Lucky menilai isu ini kemudian menjadi lebih liar dan bias kemana-mana.
“Komentar dan repost konten pun bermunculan. Dengan pembenaran masing-masing yang tak lepas dari hal agama. Parahnya, ada konten yang samapi menuding pada pengikut gereja setan,” tandasnya.
Lepas dari semua itu, Mamahit menyebut,  GAMKI mengambil sikap meminta instansi terkait untuk segera melakukan langkah tegas, sehingga pergunjingan isu di media sosial segera selesai.
“Jangan kemudian pesta demokrasi rakyat Mitra dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mari kita sukseskan pemilihan di Mitra, dengan kampanye cerdas dan hebat tanpa harus menyinggung SARA,” pungkas salah satu Wakil Ketua DPD KNPI Mitra ini. (timts)