TopikSulut.com
Minahasa – Bupati Minahasa, Dr. Noudy Tendean, S.IP, M.Si, secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh BPOM mengenai penggalangan dukungan pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan di bidang obat dan makanan. Selasa (24/09/2024).
Acara ini berlangsung di Yama Hotel, Tondano, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Balai POM Agus Yudi, Sekda Minahasa Dr. Lynda D. Watania MM, MSi, serta perwakilan dari Polres Minahasa, Kodim 1302 Minahasa, Kejaksaan Negeri Minahasa, dan sejumlah kepala dinas terkait.
Dalam sambutannya, Bupati Tendean menegaskan pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan obat serta kejahatan di sektor obat dan makanan.
Ia menyebutkan bahwa obat dan makanan yang tidak memenuhi standar, atau yang mengandung bahan berbahaya, dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi masyarakat.
“Peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat-obatan tertentu, seperti triheksiphenidil dan dekstrometorfan, semakin marak di Sulawesi Utara, termasuk di Kabupaten Minahasa. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat sangat diperlukan, dan hal ini memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,” ujar Bupati Tendean.
Bupati juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan FGD ini, yang diharapkan mampu menyatukan komitmen dan aksi nyata dari semua pihak dalam upaya menjaga keamanan obat dan makanan di Minahasa.
Ia menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa siap mendukung berbagai program yang bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat, namun dukungan dari seluruh elemen masyarakat tetap sangat dibutuhkan.
Beberapa langkah konkret yang disampaikan dalam FGD ini antara lain peningkatan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan, penegakan hukum yang tegas, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih produk yang aman.
Bupati juga menyoroti perlunya memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dan mengembangkan teknologi deteksi dini untuk mencegah kejahatan di bidang ini.
“Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil harus diperkuat. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang bertugas dalam pengawasan obat dan makanan juga sangat penting untuk memastikan pengawasan yang efektif,” tutup Bupati Tendean.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal penguatan langkah preventif terhadap peredaran obat dan makanan yang berbahaya, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan bersama.
#J.R