Topiksulut.com,Manado – Setelah secara resmi dilantik kembali menjadi Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado Prof DR Ir Ellen Kumaat mendapat kecaman dari Dosen dan Alumnus Unsrat Manado atas pernyataannya yang ‘siap mengusir’ oknum yang bertentangan dengannya, saat menggelar Syukuran atas pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Unsrat Manado (Selasa 3/7/2018).
Pernyataan yang dilontarkan Rektor Unsrat tersebut sangat meresahkan para dosen dan tidak layak ditiru sebagai seorang Pimpinan Univeritas Kebanggaaan di Sulawesi Utara tersebut.
‘’Luar biasa Ibu Rektor dalam sambutan resmi menyampaikan kecaman kepada lawan-lawannya yang bertarung pada Pilrek kemarin. Bila ada yang melawan Rektor siap mengusir atau mengeluarkan mereka dari Unsrat, sungguh sangat tidak patut dicontoh, Unsrat merupakan lembaga pendidikan sehingga cara-cara seperti ini tentu memberi efek merusak. Maksud Ibu Rektor yaitu mengusir lawan-lawan politik, akhirnya menjadi tidak demokratis Unsrat ditangan Ibu Ellen,’’ ujar dosen yang hadir dalam acara tersebut dan meminta namanya untuk tidak disebutkan dalam berita ini.
Senada dengan dosen tersebut, sejumlah Alumnus Universitas Sam Ratulangi Manado juga menyesalkan pernyataan Rektor tersebut yang dinilai mengandung ancaman apalagi dirinya merupakan pimpinan lembaga pendidikan.
”Selaku alumni Unsrat, kami mengecam statemen Rektor tentang akan ‘mengusir lawan politiknya’, bila pernyataan itu benar. Ini tandanya Prof Ellen Kumaat tidak dewasa dan tak pantas duduk jadi Rektor Unsrat, karena warga Unsrat itu mengedepankan intelektualitas dan edukasi, bukan otoriter mengisir,” tegas Steven Malonda yang merupakan Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsrat.
Sementara itu Juru Bicara Rektor Unsrat Manado Hesky Kolibu saat dimintai tanggapan terkait pernyataan rektor tidak membantah hal tersebut, Bahkan Hesky memberi penekanan pada pentingnya visi dan misi Unsrat terealisasi.
‘’Unsrat punya visi dan misi yang besar dalam kepempinan Ibu Rektor dan perlu sinergitas semua pihak di lingkup Unsrat untuk mewujudkan hal tersebut, kalau ada yang masih bertentangan dalam upaya mewujudkan hal tersebut harus keluar dan belajar lagi bagaimana cara membangun Unsrat dalam kebersamaan,’’ tutur Kolibu. (TS)
